Kompas TV internasional kompas dunia

Eks Presiden Uni Soviet Kecewa dengan Putin, Merasa Kerja Keras Seumur Hidupnya Telah Dihancurkan

Kompas.tv - 23 Juli 2022, 15:08 WIB
eks-presiden-uni-soviet-kecewa-dengan-putin-merasa-kerja-keras-seumur-hidupnya-telah-dihancurkan
Mantan presiden dan pemimpin terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev. Gorbachev disebut kecewa dengan Vladimir Putin karena menghancurkan kerja keras seumur hidupnya. (Sumber: AP-Photo/Liu Heung Shing, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Mantan presiden yang juga pemimpin terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, kecewa dengan Vladimir Putin.

Ia disebut merasa kerja keras seumur hidupnya untuk mereformasi Rusia telah dihancurkan Putin.

Hal itu diungkapkan oleh sahabatnya yang juga jurnalis Rusia, Alexei Venidiktov.

Venidiktov mengaku masih berhubungan dengan mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet berusia 91 tahun tersebut.


Baca Juga: Kepala MI6: Kekuatan Mata-Mata Rusia di Eropa Telah Berkurang Setengah

Di eranya, Gorbachev menjalankan kebijakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (membangun kembali).

Kebijakan itu mengizinkan kebebasan berbicara dan reformasi ekonomi serta mengurangi tensi antara Moskow dan Barat.

Sejak Putin memerintahkan penyerangan Ukraina pada 24 Februari, Rusia telah meloloskan undang-undang yang dinilai memberangus kebebasan berbicara sehingga dijuluki undang-undang kediktatoran.

Contohnya, mengkritik perang adalah pelanggaran yang bisa dijatuhi hukuman penjara.

Rusia juga semakin terisolasi secara internasional karena sanksi yang diterapkan Barat atas penyerangan ke Ukraina.

“Apa yang Mikhail Sergeevich Gorbachev lakukan telah hancur. Semua reformasi Gorbachev, menjadi nol, menjadi abu, dan asap,” kata Venidiktov dikutip dari Newsweek.

“Ketika Gorbachev mundur, hanya ada 4.000 kekuatan reaksi NATO di Eropa. Kini NATO mengumumkan akan ada 300.000 pada akhir tahun depan. Itulah level ancamannya. Level tentara NATO di perbatasan kita,” tambahnya.

Pada Juni lalu, pemimpin NATO setuju untuk mempersiapkan 300.000 tentara dalam posisi siaga pada pertengahan 2023 untuk menghadapi Rusia.

Meski tak pernah mengungkapkannya di depan publik sejak awal perang, Venidiktov menyebut Gorbachev sangat kesal.

Baca Juga: Waduh! AL Inggris Lacak 2 Kapal Selam Rusia di Dekat Perairan Negara NATO, Bentuk Intimidasi?

“Saya bisa katakan Gorbachev begitu marah, tentu saja. Itu adalah kerja kerasnya seumur hidup,” ujar Venidiktov.

“Kebebasan adalah urusan Gorbachev. Semua orang lupa siapa yang memberikan kebebasan kepada Gereja Ortodoks Rusia. Mikhail Sergeyevich Gorbachev,” tambahnya.

“Kebebasan bersuara, undang-undang pertama untuk pers, Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Kepemilikan pribadi, Mikhail Sergeevich Gorbachev. Jadi apa yang bisa ia katakan sekarang,” tutur Venidiktov.

Gorbachev sendiri saat ini dilaporkan tengah mengalami masalah ginjal jangka panjang, dan harus menjalani cuci darah.



Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x