Kompas TV internasional kompas dunia

Tentara Myanmar Buat Pengakuan Mengejutkan, Akui Membunuh, Menyiksa dan Memperkosa Warga Sipil

Kompas.tv - 22 Juli 2022, 10:57 WIB
tentara-myanmar-buat-pengakuan-mengejutkan-akui-membunuh-menyiksa-dan-memperkosa-warga-sipil
Sisa reruntuhan rumah yang hancur dibakar di Desa Yae Myet. (Sumber: BBC)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Sejumlah tentara Myanmar membuat pengakuan mengejutkan dengan mengakui telah membunuh, menyiksa dan memperkosa warga sipil.

Untuk pertama kalinya, sejumlah tentara Myanmar memberikan laporan rinci tentang pelanggaran hak asasi manusia, yang mereka katakan sebagai perintah untuk dilakukan.

Salah satu tentara yang mengakui hal tersebut adalah Maung Oo, yang merupakan bagian dari batalion yang membunuh rakyat sipil yang sembunyi di kuil pada Mei 2022.

“Mereka memerintahkan kami untuk menyiksa, menjarah dan membunuh rakyat sipil,” katanya dalam wawancara eksklusif dengan BBC, Kamis (21/7/2022).

Baca Juga: Indonesia Desak Junta Militer Myanmar Beri Akses Utusan Khusus ASEAN Bertemu Suu Kyi

“Kami diperintahkan untuk membariskan para pria dan menembaki mereka,” ujarnya.

Ia pun merasa begitu sedih ketika harus membunuh orang tua dan perempuan.

Pengakuan tersebut diungkapkan oleh enam tentara Myanmar, termasuk seorang kopral, serta beberada dari korbannya dalam memberikan wawasan langka tentang militer Myanmar yang berusaha mempertahankan kekuasaan.

Semua nama Myanmar dalam laporan itu telah diubah untuk melindungi identitas mereka.

Para prajurit itu, yang baru saja membelot, saat ini berada dalam perlindungan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), unit lokal kelompok milisi yang berjuang mengembalikan demokrasi.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis pada kudeta tahun lalu.

Saat ini mereka tengah mencoba menghancurkan pemberontakan sipil bersenjata.

Pada 20 Desember lalu, tiga helikopter mengelilingi Desa Yae Myet di Myanmar tengah, menurunkan tentara yang melepaskan tembakan.

Lima saksi mata mengungkapkan bagaimana tentara memasuki desa dan tiga kelompok berbeda, menembaki pria, perempuan dan anak-anak.

Kopral Aung yang terlibat dalam penembakan mengungkapkan apa yang terjadi.

Baca Juga: Heboh Korea Selatan Kembalikan Nelayan Korea Utara yang Membelot, Warga Rezim Kim Jong-Un Mengamuk



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x