Kompas TV internasional kompas dunia

AS Ungkap Strategi Terbaru di Kawasan Geopolitik Pasifik Selatan untuk Lawan Pengaruh China

Kompas.tv - 13 Juli 2022, 10:40 WIB
as-ungkap-strategi-terbaru-di-kawasan-geopolitik-pasifik-selatan-untuk-lawan-pengaruh-china
Wakil Presiden AS ungkap komitmen baru untuk negara-negara Pasifik, berupaya mengimbangi manuver dan gerak maju China, termasuk membuka dua kedutaan baru. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Fiji bulan Mei bergabung dengan AS dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang luas, menjadikannya negara Kepulauan Pasifik pertama yang melakukannya.

Selama pidatonya, Harris mengungkapkan rencana untuk mendirikan kembali kantor Badan Pembangunan Internasional AS USAID di Fiji dan membawa kembali sukarelawan Peace Corps ke beberapa negara di sana.

Kamala Harris adalah pejabat senior Amerika terbaru yang terlibat dengan kawasan di mana persaingan dengan China makin sengit sejak pakta antara China dan Kepulauan Solomon.

Baca Juga: Samoa Tanda Tangani Kesepakatan Keamanan dengan China, Australia dan AS Cemaskan Pengaruh di Pasifik

Presiden China Xi Jinping dan PM Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare di Beijing. AS ungkap komitmen baru untuk negara-negara Pasifik, berupaya mengimbangi manuver dan gerak maju China, termasuk membuka dua kedutaan baru. (Sumber: NBC News)

Meskipun rincian akhir dari perjanjian itu belum diumumkan, sebuah rancangan yang bocor menyebut perjanjian memungkinkan kapal perang China berlabuh dengan aman hanya 2.000 km dari garis pantai Australia.

Selama pidatonya di Forum, Harris mengatakan penting bagi negara-negara internasional untuk dapat berperilaku “bebas dari agresi atau paksaan”.

Dia berkata, "Pada saat kita melihat aktor jahat berusaha merusak tatanan berbasis aturan, kita harus bersatu."

AS dan Australia mengandalkan Pasifik untuk ekonomi dan keamanan nasional mereka, sementara China ingin mendapatkan dukungan dari negara-negara berkembang untuk agenda diplomatiknya secara global, terutama di PBB.


 

Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan kunjungan langka selama delapan hari ke Pasifik pada bulan Mei untuk menandatangani perjanjian ekonomi dengan beberapa negara, termasuk perjanjian ekonomi dan keamanan yang luas yang ternyata tidak berhasil.

Kementerian luar negeri China mengatakan hari Senin bahwa Beijing tidak ada hubungannya dengan penarikan Kiribati dari Kepulauan Pasifik.

“Selama bertahun-tahun, China dan Forum Pulau Pasifik memiliki hubungan kerja sama yang baik,” kata juru bicara Wang Wenbin dalam konferensi pers reguler.

“China tidak ikut campur dalam urusan internal negara-negara Kepulauan Pasifik dan berharap untuk melihat solidaritas yang lebih besar dan kerja sama yang lebih erat di antara PIC untuk pembangunan bersama.”




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x