Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Diinvasi Rusia, Ukraina Akhirnya Direkomendasikan Dapat Status Calon Anggota Uni Eropa

Kompas.tv - 18 Juni 2022, 05:25 WIB
diinvasi-rusia-ukraina-akhirnya-direkomendasikan-dapat-status-calon-anggota-uni-eropa
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara dalam konferensi pers usai pertemuan para komisioner di markas Uni Eropa di Brussel, Belgia, Jumat (17/6/2022). (Sumber: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

Pengajuan Ukraina terdongkrak saat pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Rumania menyambangi Kiev pada Kamis (16/6) dan berjanji mendukung status pencalonannya.

Baca Juga: Tiga Pemimpin Uni Eropa Kunjungi Kiev Temui Zelensky, Bakal Dukung atau Justru Tekan Ukraina?

Untuk bisa diterima, calon negara pendatang baru perlu menunjukkan bahwa mereka memenuhi standar prinsip demokrasi. Pun, harus menyerap sekitar 80.000 halaman aturan yang mencakup segala hal, mulai dari perdagangan dan imigrasi, hingga pupuk dan supremasi hukum.

Sebelum invasi Rusia, Komisi Eropa berulang kali mengungkapkan keprihatinan selama beberapa tahun terakhir tentang korupsi di Ukraina. Pun, tentang perlunya reformasi politik dan ekonomi secara mendalam di negara yang tengah digempur Rusia itu.

“Ya, Ukraina layak mendapatkan perspektif Eropa. Dia harus disambut sebagai negara kandidat, dengan pemahaman bahwa pekerjaan penting masih harus dilakukan,” kata Von der Leyen, Jumat.

“Seluruh proses didasarkan pada prestasi. Ini sesuai dengan buku dan oleh karena itu, kemajuan sepenuhnya bergantung pada Ukraina,” imbuhnya.

Ukraina kini memiliki perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa, yang bertujuan membuka pasar Ukraina dan membawanya lebih dekat ke Eropa. Ini termasuk pakta perdagangan bebas berjangkauan luas. 

Berkat perjanjian tahun 2016 itu, “Ukraina telah mengimplementasikan secara kasar 70 persen aturan, norma dan standar Uni Eropa,” kata von der Leyen.

“Ukraina tengah ambil bagian dalam banyak program penting Uni Eropa,” lanjutnya. “Ukraina adalah demokrasi parlementer yang kuat. Ia punya administrasi publik yang berfungsi dengan baik, yang membuat negara tetap berjalan, bahkan selama perang ini.”

Baca Juga: Kunjungan 3 Pemimpin Uni Eropa ke Kiev Disebut Sia-Sia jika Zelensky Harus Serahkan Wilayah ke Rusia

Namun, Kiev, harus tetap melanjutkan membikin kemajuan di bidang supremasi hukum dan memerangi korupsi. Von der Leyen juga menyebut perlunya mempercepat pemilihan hakim pengadilan tinggi Ukraina. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan rasa syukurnya atas rekomendasi Komisi Eropa itu. 

“Ini langkah pertama jalan keanggotaan Uni Eropa yang pasti akan membawa kemenangan kami lebih dekat,” katanya.

Zelensky menambahkan, ia mengharapkan hasil positif dari pertemuan Uni Eropa pekan depan di Brussel.
 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x