Kompas TV internasional kompas dunia

Geger, PBB Sebut Asia Tenggara dan Asia Timur Produksi 1 Miliar Tablet Metamfetamin Tahun Lalu

Kompas.tv - 30 Mei 2022, 19:14 WIB
geger-pbb-sebut-asia-tenggara-dan-asia-timur-produksi-1-miliar-tablet-metamfetamin-tahun-lalu
PBB, Senin (30/5/2022), mengungkapkan jumlah tablet metamfetamin yang disita di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara melebihi satu miliar tablet tahun lalu. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

"Situasi kimia sangat kompleks dan tidak ada bahan kimia penting yang disita dan mereka terus mengalir tanpa henti, terutama melalui Laos ke Negara Bagian Shan (Myanmar)," tambah Douglas.

“Kami juga memiliki operasi pencucian uang yang besar di wilayah tersebut. Namun pada akhirnya kami tidak memiliki upaya fundamental untuk mengatasi permintaan yang tampaknya tumbuh dan dapat terus tumbuh karena titik harga obat sangat murah.”

Mengingat masalah tata kelola yang terbatas dan perhatian yang rendah terhadap masalah ini, badan PBB itu mengatakan, sindikat kejahatan terorganisir punya sarana untuk terus memproduksi lebih banyak sabu-sabu dan menjualnya kepada populasi anak muda yang terus bertambah dengan daya beli yang meningkat.

Baca Juga: Penggerebekan Narkoba Terbesar di Asia, Polisi Laos Sita BB Berjumlah Spektakuler dari Segitiga Emas

Penyelundupan lebih dari 55 juta tablet amfetamin dan lebih dari 1,5 ton kristal metamfetamin dicegat polisi Laos pada Rabu, saat menghentikan truk yang membawa peti bir di Bokeo utara, seperti dilansir Straits Times, 28 Oktober 2021. (Sumber: The Star Malaysia)

Lanskap politik juga dipandang berfungsi untuk meningkatkan produksi.

Di Myanmar, militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih tahun lalu dan sekarang terlibat dalam pertempuran bersenjata melawan musuh kekuasaan militer.

Produksi narkoba di Myanmar sering dikaitkan dengan kelompok etnis minoritas bersenjata yang terkadang berperang melawan pemerintah dan satu sama lain.

“Setiap kelompok menyangkal keterlibatan dalam produksi dan perdagangan narkoba dan menuding kelompok lain yang bertanggung jawab, tetapi ekonomi narkoba bisa dibilang merupakan bagian terbesar dari ekonomi di sebagian besar atau banyak bagian Shan dan daerah perbatasan Myanmar dan ada banyak kelompok intel yang menghubungkan ke laboratorium serta pengiriman," kata Douglas.

Laporan itu juga menyebut Laos sebagai salah satu negara yang paling terkena dampak perdagangan metamfetamin dari Myanmar.

Salah satu penggerebekan narkoba terbesar di Asia dilakukan di Laos Oktober lalu, saat polisi di sana menyita lebih dari 55,6 juta pil metamfetamin dalam satu penggerebekan.

Baca Juga: Miliki Narkoba Berbahaya yang Bisa Membunuh 50 Juta Orang, Pria dan Perempuan Ditangkap Polisi

Hasil penggerebekan narkoba pemerintah Laos yang menemukan 590 kilogram sabu-sabu. PBB, Senin (30/5/2022), mengungkapkan jumlah tablet metamfetamin yang disita di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara melebihi satu miliar tablet tahun lalu. (Sumber: CNN)

Mereka juga menyita sekitar 1.500 kilogram kristal metamfetamin, seperti dilaporkan media pemerintah Laos.

Badan PBB itu mengungkapkan keprihatinan bahwa kelompok kriminal menargetkan Kamboja sebagai lokasi produksi narkoba.

Satu laboratorium rahasia yang dibongkar di sana tahun lalu adalah fasilitas skala industri yang didirikan untuk memproduksi ketamin dan kemungkinan obat lain, kata laporan itu.

Ketamin digunakan secara sah sebagai obat bius, tetapi penggunaan non-medis dan pembuatannya secara rahasia menjadi perhatian badan PBB.

Banyak negara mencoba menghentikan produksi sabu-sabu dengan mencekik pasokan prekursor, biasanya efedrin dan pseudoefedrin, yang paling dikenal karena digunakan dalam obat-obatan dekongestan.

Tetapi badan PBB itu mengatakan beberapa produsen metamfetamin jelas belajar membuat prekursor ini menggunakan zat yang tidak dikendalikan hukum, dan diperdagangkan secara bebas dan legal.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x