Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Ancam NATO, Bantuan ke Ukraina Akan Sebabkan Perang Nuklir Besar-besaran

Kompas.tv - 13 Mei 2022, 12:16 WIB
rusia-ancam-nato-bantuan-ke-ukraina-akan-sebabkan-perang-nuklir-besar-besaran
Dmitry Medvedev, orang dekat Vladimir Putin sekaligus mantan presiden dan perdana menteri Rusia. (Sumber: Yekaterina Shtukina/Sputnik via Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia ancam NATO akan risiko terjadinya perang nuklir besar-besaran jika terus memberikan bantuan ke Ukraina.

Hal itu diungkapkan oleh mantan Presiden Rusia yang juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.

Medvedev menuliskan ancaman tersebut di saluran Telegram miliknya yang diikuti nyaris satu juta pengguna, Kamis (13/5/2022).

“Negara-negara NATO memompa senjata ke Ukraina, melatih pasukan untuk menggunakan peralatan berat, mengirim tentara bayaran dan latihan negara aliansi di dekat perbatasan kita, sehingga meningkatkan konflik langsung dan terbuka antara NATO dan Rusia,” tulisnya dikutip dari Daily Mail.

Baca Juga: Putin Salahkan Jenderal Rusia Usai Serangan ke Ukraina Tak Sukses, Kepala Staf Militernya Diskors

“Konflik seperti itu selalu menimbulkan risiko mengubah semuanya menjadi perang nuklir besar-besaran,” kata Medvedev.

Medvedev juga menuduh negara NATO mengirim tentara bayaran untuk bertempur bersama Ukraina.

Ia juga menuduh mereka secara sengaja bermain dengan kemungkinan perang nuklir.

“Pemicaraan tanpa henti dari analis asing mengenai perang antara NATO dan Rusia terus berlanjut. Sinisme Barat menjadi terang-terangan,” tulisnya.

“Tesis bahwa Rusia menakut-nakuti dunia dengan konflik nuklir terus didorong ke agenda teratas,” ucapnya.

Medvedev merupakan sosok yang dikenal sangat dekat dengan Putin.

Baca Juga: Kabar Duka, Duta Besar RI untuk Ukraina Ghafur Akbar Dharmaputra Meninggal Dunia

Ia menjadi Presiden Rusia dari 2008 hingga 2012, ketika masa kepemimpinan Putin dibatasi.

Saat itu, Medvedev menunjuk Putin untuk menjadi Perdana Menteri Rusia.

Ketika Putin bisa menjadi Presiden Rusia lagi, Medvedev memberikan jalan untuknya.

Sebaliknya, ia menjadi Perdana Menteri Rusia hingga 2020.



Sumber : Daily Mail


BERITA LAINNYA



Close Ads x