Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

AL Inggris Dianggap Ikut Berperan atas Penenggelaman Kapal Perang Rusia yang Diklaim Ukraina

Kompas.tv - 17 April 2022, 16:06 WIB
al-inggris-dianggap-ikut-berperan-atas-penenggelaman-kapal-perang-rusia-yang-diklaim-ukraina
Ilustrasi Kapal perang The Moskva. AL Inggris diyakinia berperan dalam keberhasilan pasukan Ukraina menenggelamkan The Moskva. (Sumber: Sky News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Angkatan Laut (Inggris) diyakini memiliki peranan dalam keberhasilan pasukan Ukraina menenggelamkan kapal perang Rusia.

Kapal perang penjelajah Rusia, The Moskva dilaporkan tenggelam setelah terbakar di Laut Hitam, Jumat (15/4/2022).

Rusia tak mengungkapkan penyebab tenggelamnya kapal perang itu. Namun Ukraina menegaskan mereka yang telah menembakkan rudal ke arah The Moskva.

Ukraina mengklaim telah menembak kapal itu dengan rudal Neptune, setelah lebih dulu mengecohnya dengan drone.

Baca Juga: Rusia Tangkap Prajurit Inggris Kedua di Mariupol, Disebut Tentara Bayaran dan Dipermalukan di TV

Mantan Komandan AL, Laksmana Lord Alan West, menegaskan latihan yang diberikan AL Inggris ke Ukraina mungkin menjadi kunci yang membantu menenggelamkan kapal perang itu.

Dikutip dari Daily Star, West menambahkan latihan tersebut, yang merupakan bagian dari dukungan paket Operasi Orbit, membuat pasukan Ukraina mengetahui apa pun yang mereka butuhkan.

Tahun lalu pasukan khusus memberikan latihan kepada pasukan Ukraina.,

Latihan tersebut meliputi perang laut di Pusat Pelatihan Angkatan Laut ke-198, sekolah menyelam dan Sekolah Kelautan.

Mereka juga melatih para pelaut, pilot dan pasukan elit marinir Ukraina sebagai bagian dari misi penting mereka.

Baca Juga: Kisah Lagu "Panon Hideung": Keheranan Presiden Putin dan Kejeniusan Ismail Marzuki

“Kami melatih pasukan Ukraina mengenai perang laut dan beberapa detail, sehingga mereka tahu bagaimana menggunakan rudal permukaan ke permukaan, dan melakukan yang terbaik dalam meluncurkannya,” tutur Lord West.

“Rudal Neptune membutuhkan informasi target ke jalur penerbangan awalnya, kemudian beralih ke sensornya sendiri,” tambahnya.

Rudal subsonik buatan Ukrain aitu didasarkan pada rudal anti-kapal lama milik Uni Sovyet, Kh-35 dan dapat menghancurkan target lebih darei 200 mil jauhnya.

Rudal Neptune pertama kali beroperasi di Ukraina tahun lalu.

Seluruh sistem terdiri dari peluncur bergerak berbasik truk, empat rudal, kendaraan isi ulang dan kendaraan komando serta kontrol.

Rudal itu dirancang untuk terbang dekat ke permukaan air untuk menghindari deteksi, dan kemudian menyerang targetnya bahkan sebelum diketahui ada di sana.

Baca Juga: Kesal, Putin Larang PM Inggris Boris Johnson Masuk Rusia

Lord West pun menegaskan bagaimana pelatihan semacam itu mungkin telah mengubah dimensi taktis Laut Hitam, dan karenanya mengubah arah konflik.

“Jika Ukraina dapat menggunakan drone dan informasi intelijen lainnya yang mereka dapat dari kami serta sekutu lainnya, untuk menargetkan lawan pada jarak jauh di pantai, maka hal ittu akan membuat Rusia mengubah taktik,” ucapnya.

Berdasarkan laporan, serangan ke The Moskva itu membuat kapten kapal, Anton Kuprin, 44 tahun tewas.

Selain itu, membuat sekitar 500 anggota kru kapal tejatuh ke laut.




Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x