Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin-Lukashenko Makin Mesra, Kosmonot Belarusia Dijanjikan Terbang ke Antariksa

Kompas.tv - 12 April 2022, 23:08 WIB
putin-lukashenko-makin-mesra-kosmonot-belarusia-dijanjikan-terbang-ke-antariksa
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri depan), Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko (tengah), dan Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin setibanya di Kosmodrom Vostochny, Selasa (12/4/2022). (Sumber: Mikhail Klimentyev/Pool Kremlin/Sputnik via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

VOSTOCHNY, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Kosmodrom Vostochny, fasilitas peluncuran roket antariksa di Oblast (daerah setingkat provinsi) Amur, timur jauh Rusia, Selasa (12/4/2022). Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko membersamai Putin dalam kunjungan ini.

Dalam konferensi pers di kosmodrom, Putin menegaskan pentingnya kerja sama Rusia-Belarusia, terlebih di tengah sanksi beruntun Barat akibat invasi ke Ukraina.

Belarusia dan Rusia sendiri terikat kerja sama dalam wadah Union State yang dibentuk sejak 1999. Wadah ini bertujuan untuk mengintegrasikan kebijakan pertahanan dan ekonomi kedua negara.

Bicara mengenai Belarusia, Putin memuji pemerintahan Aleksandr Lukashenko yang mendukungnya sejak awal invasi. Putin juga menyebut perundingan dengan Ukraina bisa dirintis tak terlepas dari jasa Lukashenko.

Baca Juga: Putin Sebut Rusia Tak Mempan Diisolasi, Tegaskan Serangan ke Ukraina demi Jamin Keamanan Negara

Dalam pertemuan ini, Putin pun menyinggung kerja sama antariksa antara Belarusia dan Rusia. Ia menyebut kosmonot Belarusia bisa diterbangkan ke antariksa mulai tahun depan.

“Topik mengirim kosmonot Belarusia ke antariksa telah didiskusikan. Penerbangan seperti itu bisa dilakukan tahun depan,” kata Puitn dikutip Associated Press.

“Penting untuk memperdalam integrasi kami dalam kerangka Union State, dan kami sepakat dengan Aleksandr Grigorievich (Lukashenko) dalam hal ini. Kami akan terus melawan setiap upaya yang memperlambat pembangunan negara kami atau mengisolasinya dari ekonomi global,” sambungnya.

Sementara itu, Lukashenko mengaku dia dan Putin membahas “operasi khusus psikologis” yang dilakukan Inggris Raya di Bucha. Ia menyebut pembantaian Bucha adalah “rekayasa” yang dilakukan London.

Pernyataan Lukashenko senada dengan klaim Kremlin selama ini. Rusia membantah pasukannya membantai warga sipil di Bucha, walaupun bukti-bukti bermunculan bahwa serangkaian eksekusi terjadi ketika daerah itu diduduki Rusia.

Baca Juga: Bangkai Rudal Berukuran Besar Saksi Bisu Kehancuran Ukraina Akibat Serangan Rusia


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x