Kompas TV internasional kompas dunia

Gaza Palestina Memprihatinkan, Bantuan Bahan Pokok untuk Ramadan Berkurang

Kompas.tv - 8 April 2022, 21:24 WIB
gaza-palestina-memprihatinkan-bantuan-bahan-pokok-untuk-ramadan-berkurang
Warga miskin Gaza, Palestina, berkumpul untuk menerima sup gandum panas dan bubur sebelum mereka berbuka puasa saat matahari terbenam selama bulan suci Ramadhan di lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, Rabu, 6 April 2022. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

GAZA, KOMPAS.TV - Kondisi Jalur Gaza dikabarkan makin kekurangan suplai bahan pokok makanan Ramadan ini, seperti laporan Associated Press, Kamis (7/4/2022)

Setiap tahun, lebih banyak keluarga Palestina jatuh di bawah garis kemiskinan di Jalur Gaza.

Hal itu membuat tingkat kekurangan makanan dan kelaparan makin meningkat, terutama di kelompok warga paling miskin di Gaza, Palestina. 

Tahun ini, kondisi memprihatinkan warga Palestina di Gaza makin parah dengan langkanya suplai bahan pokok seperti gandum, minyak biji bunga matahari, dan biji-bijian lainnya.

Dengan wilayah di bawah blokade ketat Israel-Mesir, lebih banyak orang dari daerah kantong dan luar negeri mengarahkan sedekah dan sumbangan mereka untuk memberi makan orang miskin.

Namun, saat ini sedekah berkurang jumlahnya sementara jumlah warga miskin Gaza meningkat tajam.

Baca Juga: Kisah Muazin Tertua di Jalur Gaza, Setengah Abad Mengumandangkan Azan di Masjid Tua Palestina

Warga miskin Gaza, Palestina menerima sup gandum panas dan bubur sebelum mereka berbuka puasa saat matahari terbenam selama bulan suci Ramadhan di lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, Rabu, 6 April 2022. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

Di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Omar Abu Hussein sedang merebus kacang dalam empat panci besar saat dia dan istrinya menuangkan daging ke dalamnya. 

Omar Abu Hussein, seorang juru masak sukarela untuk keluarga miskin di Gaza mengatakan, “Kami melakukan pekerjaan (amal) ini selama lima tahun berturut-turut. Ini adalah pekerjaan sukarela, kemanusiaan, dan amal untuk menyelamatkan orang miskin di Gaza, terutama di kota kami, Rafah. Orang miskin membutuhkan makanan ini."

Pasangan itu, bersama anak-anak mereka, adalah bagian dari tim yang menjalankan Tekia, atau dapur amal, di Rafah.

Proyek ini dimulai lima tahun lalu, sangat bergantung pada sumbangan dan kerja sukarela anggota tim.

Baca Juga: Warga Ukraina Mengungsi ke Palestina: Kini Gaza Lebih Aman meski Tetap Khawatirkan Serangan Israel

Warga miskin Gaza, Palestina menerima sup gandum panas dan bubur sebelum mereka berbuka puasa saat matahari terbenam selama bulan suci Ramadhan di lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, Rabu, 6 April 2022. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

Asma Malalha, seorang warga miskin di Gaza berkata, "Kami tidak punya makanan dan situasi kami sangat buruk. Kami bahkan tidak mampu membeli sayuran."

Tahun lalu, tim memiliki cukup untuk menyiapkan 15 kuali besar makanan berbuka puasa dibandingkan dengan hanya tujuh kuali besar tahun ini, kata Umar Abu Hussein, menambahkan bahwa setiap kuali bisa memberi makan 150 keluarga.

“Masing-masing kuali besar ini cukup untuk 150 kepala keluarga (berbuka puasa). Jadi ada 600 KK yang akan diberi makan. Setiap titik distribusi melayani 80-100 KK di Rafah. Ini berkurang dari tahun lalu yang cukup untuk memasak 15 kuali besar." kata Umar Abu Husein.

Sekarang, mereka hanya mampu membuat tujuh kuali, sementara lebih banyak orang kekurangan makanan dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tetapi kami kekurangan sumber daya dan tidak memiliki kapasitas untuk membuat ini berkembang lebih besar." kata Umar Abu Husein.

Baca Juga: Israel Akan Izinkan Perempuan, Anak dan Laki-laki Palestina Salat di Masjid Al Aqsa

Walid Hattab, atau Ayah Hattab, kiri, memasak sup gandum panas dan bubur untuk warga miskin sebelum berbuka puasa saat matahari terbenam selama bulan suci Ramadhan di lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, Rabu, 6 April 2022. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

Setelah makanan siap, para relawan membagikan makanan kepada puluhan keluarga, termasuk anak-anak yang berbaris sambil memegang piring dan wadah untuk mendapatkan makanan.

Huda Jbara, seorang ibu warga setempat di Gaza mengatakan, “Tanpa ini, kami tidak akan bisa melewati Ramadan sama sekali. Anak-anak saya lapar dan menangis." ujar Huda seraya berkaca-kaca.

"Saya bersumpah demi Allah SWT, tanpa (sedekah makanan) ini, kami tidak akan punya makanan untuk berbuka."

Pengangguran di Gaza saat ini sekitar 50 persen dan angka kemiskinan bahkan lebih tinggi di antara 2,3 juta penduduknya.

 



Sumber : Kompas TV/Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x