Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

NewsGuard: Algoritma TikTok Suapi Pengguna dengan Konten Disinformasi Soal Konflik Rusia-Ukraina

Kompas.tv - 22 Maret 2022, 21:02 WIB
newsguard-algoritma-tiktok-suapi-pengguna-dengan-konten-disinformasi-soal-konflik-rusia-ukraina
Ilustrasi. Penelitian NewsGuard yang dirilis pada 21 Maret 2022 menyebutkan, algoritma TikTok rentan menyuapi pengguna dengan konten disinformasi tentang konflik Rusia-Ukraina. (Sumber: Unsplash/Sollen Feyissa)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - NewsGuard, media pemonitor disinformasi di outlet-outlet media, menyebut algoritma TikTok rentan menuntun pengguna pada konten disinformasi tentang krisis Rusia-Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan NewsGuard melalui hasil eksperimen yang dirilis pada Senin (21/3/2022).

NewsGuard melakukan dua tes untuk mencari tahu bagaimana algoritma TikTok mengolah rekomendasi informasi tentang konflik di Ukraina.

Enam analis NewsGuard membuat akun TikTok baru, diminta bergulir di laman FYP (For You Page) selama 45 menit dan menonton setiap video terkait konflik Rusia-Ukraina hingga selesai.

Mereka bertujuan meniru perilaku pengguna baru, tetapi tanpa mengikuti siapa pun atau melakukan pencarian.

Hasilnya, setelah 40 menit, konten-konten disinformasi atau menyesatkan tentang perang di Ukraina mulai berseliweran.

“Pada masa ketika narasi palsu tentang konflik Rusia-Ukraina menyebar di internet, tidak ada video yang disarankan ke analis kami oleh algoritma TikTok memuat informasi apa pun tentang keterpercayaan sumber, peringatan, pemeriksaan-fakta, atau informasi tambahan yang dapat memberdayakan pengguna dengan informasi yang dapat dipercaya,” tulis tim analis NewsGuard.

Baca Juga: Perang Lewat TikTok: Cara Baru Propaganda dan Disinformasi Rusia untuk Invasi Ukraina

Konten-konten bohong yang ditemukan NewsGuard berasal dari pihak pro-Rusia dan pro-Ukraina sekaligus.

Konten disinformasi pro-Rusia yang ditemukan antara lain klaim palsu bahwa rekaman perang dari Ukraina itu bohongan, klaim palsu bahwa Ukraina dipimpin junta neo-Nazi, klaim palsu bahwa Amerika Serikat (AS) punya lab senjata biologis di Ukraina.

Serta klaim palsu bahwa Vladimir Putin dan Rusia bukanlah agresor dan bahwa revolusi Maidan 2014 di Ukraina didalangi AS.

Sementara itu, konten disinformasi pro-Ukraina yang ditemukan antara lain klaim palsu bahwa pasukan AS sedang menuju Ukraina, klaim palsu bahwa rekaman Putin bicara di konferensi pers adalah hasil editan, rekaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang ikut bertempur di medan.

Serta rekaman “Ghost of Kyiv” yang menembak jatuh enam pesawat Rusia yang ternyata berasal dari grafis gim Digital Combat Simulator.

“Sejumlah mitos dalam video yang disarankan algoritma TikTok sebelumnya telah diidentifikasi sebagai propaganda Kremlin oleh Russia-Ukraine Disinformation Tracking Center NewsGuard,” imbuh tim analis NewsGuard.

Para analis pun melakukan percobaan kedua dengan melakukan pencarian menggunakan kata kunci “Ukraina”, “Rusia”, “Perang”, “Kyiv”, dan “Donbass”.

Hasilnya, sejumlah konten disinformasi bercokol di daftar 20 teratas hasil pencarian sederet kata kunci tersebut.

TikTok sendiri telah menjawab eksperimen ini dengan menyebutnya hanya memperlihatkan “kesimpulan terbatas” atas cara kerja algoritma TikTok.

“Kami terus merespons perang di Ukraina dengan peningkatan sumber daya keamanan dan keselamatan sembari kami bekerja menyingkirkan misinformasi berbahaya dan membantu melindungi pengalaman pengguna TikTok,” tulis rilis TikTok sebagaimana dikutip The Guardian.

“Kami juga bermitra dengan organisasi pemeriksa fakta independen untuk mendukung upaya kami agar TikTok tetap menjadi tempat yang autentik dan aman,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgung Perang Rusia dan Ukraina Bikin Pusing Semua Negara


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x