Kompas TV internasional kompas dunia

Sakit Jiwa usai Ditahan dan Disiksa selama 20 Tahun, Tahanan Kamp Guantano Bay Dibebaskan AS

Kompas.tv - 5 Februari 2022, 15:40 WIB
sakit-jiwa-usai-ditahan-dan-disiksa-selama-20-tahun-tahanan-kamp-guantano-bay-dibebaskan-as
Otoritas Amerika Serikat merekomendasikan pembebasan tawanan kamp Guantanamo yang menjadi sakit jiwa selama menjalani penahanan dan penyiksaan, serta memulangkannya ke Arab Saudi. Diduga sebagai pembajak ke-20 Al Qaeda dalam serangan 11 September 2001, Mohammed Al-Qahtani menjalani penyiksaan di pangkalan militer Guantanamo Kuba, tempat Qahtani ditahan selama hampir dua dekade. (Sumber: New York Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Otoritas Amerika Serikat merekomendasikan pembebasan seorang narapidana yang menjadi sakit jiwa selama menjalani penahanan dan penyiksaan Teluk Guantanamo, serta memulangkannya ke Arab Saudi. Hal ini terungkap dalam dokumen pemerintah yang diterbitkan Jumat (4/2/2022) seperti dilaporkan Straits Times.

Diduga sebagai pembajak ke-20 Al Qaeda dalam serangan 11 September 2001 terhadap AS, Mohammed Al-Qahtani menjalani penyiksaan di pangkalan militer Guantanamo Kuba. Di tempat itu, Qahtani ditahan selama hampir dua dekade.

Pemerintah Amerika Serikat kemudian membatalkan kasus terhadapnya tahun 2008 karena berbagai penyiksaan yang dia alami di penjara.

Penahanan Al-Qahtani "tidak lagi diperlukan untuk melindungi dari ancaman signifikan yang berkelanjutan terhadap keamanan Amerika Serikat", kata Dewan Peninjau Berkala, sebuah panel yang terdiri dari beberapa badan keamanan nasional AS dalam ringkasan keputusannya.

Dalam keputusan akhir tertanggal 4 Februari, dewan tersebut mengatakan, Al-Qahtani “memenuhi syarat untuk dipindahkan”. Dewan juga merekomendasikan agar dia dipulangkan ke Arab Saudi supaya dia bisa menerima perawatan kesehatan mental yang komprehensif dan didaftarkan di pusat rehabilitasi untuk para ekstremis.

Dewan tersebut mencatat "kondisi kesehatan mentalnya yang sangat terganggu dan dukungan keluarga yang tersedia". Langkah-langkah keamanan, termasuk pengawasan dan pembatasan perjalanan, juga direkomendasikan.

Al-Qahtani adalah salah satu tahanan pertama yang dikirim ke Guantanamo pada Januari 2002.

Dia awalnya terbang ke Orlando, Florida pada 4 Agustus 2001, tetapi ditolak masuk ke Amerika Serikat dan dikirim kembali ke Dubai. Dia akhirnya ditangkap di Afghanistan pada Desember 2001.

Baca Juga: Amerika Serikat Tutup Penjara yang Menahan Hambali di Teluk Guantanamo

Otoritas Amerika Serikat merekomendasikan pembebasan tawaanan kamp Guantanamo yang menjadi sakit jiwa selama menjalani penahanan dan penyiksaan, serta memulangkannya ke Arab Saudi. Diduga sebagai pembajak ke-20 Al Qaeda dalam serangan 11 September 2001, Mohammed Al-Qahtani menjalani penyiksaan di pangkalan militer Guantanamo Kuba, tempat Qahtani ditahan selama hampir dua dekade. (Sumber: Washington Times)

Penyiksaan di tahanan, termasuk atas Al-Qahtani, terdokumentasi luas dan memicu desakan kelompok HAM internasional agar Kamp Guantanamo ditutup.

Di kamp tersebut, Qahtani menjadi sasaran isolasi berkepanjangan, kurang tidur, mendapat pelecehan seksual terencana dan penyiksaan lainnya.

"Kami menyiksa Qahtani," kata Susan Crawford, seorang pejabat pengadilan tinggi dalam pemerintahan Bush pada 2009, menurut sebuah artikel Washington Post.

Pada bulan Januari, Amerika Serikat menyetujui pembebasan lima dari 39 orang tersisa yang masih berada di Guantanamo.

Sepuluh orang lainnya, termasuk tersangka dalang serangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed, yang dikenal sebagai "KSM", sedang menunggu persidangan oleh komisi militer.



Sumber : Straits Times/New York Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x