Kompas TV internasional kompas dunia

Laporan PBB: 2.000 Tentara Anak Rekrutan Pemberontak Houthi Yaman Tewas Terbunuh dalam Pertempuran

Kompas.tv - 30 Januari 2022, 15:14 WIB
laporan-pbb-2-000-tentara-anak-rekrutan-pemberontak-houthi-yaman-tewas-terbunuh-dalam-pertempuran
Laporan terbaru PBB mengatakan hampir 2.000 anak rekrutan pemberontak Houthi Yaman tewas dalam pertempuran antara Januari 2020 dan Mei 2021, dan kubu pemberontak itu terus mengelola kamp dan pelatihan yang memaksa anak-anak menjadi tentara anak dan pergi berperang ke garis depan. (Sumber: Al-Arabiya)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

NEW YORK, KOMPAS.TV - Para ahli PBB dalam sebuah laporan terbaru mengatakan, hampir 2.000 anak yang direkrut oleh pemberontak Houthi Yaman tewas di medan perang antara Januari 2020 dan Mei 2021, dan kubu pemberontak Yaman itu terus mengelola kamp dan pelatihan yang memaksa anak-anak menjadi tentara anak dan pergi berperang ke garis depan, seperti dilansir Associated Press, Minggu, (30/1/2022)

Dalam laporan kepada Dewan Keamanan PBB yang diedarkan pada hari Sabtu, (29/1/2022) para ahli mengatakan mereka menyelidiki beberapa kamp musim panas di sekolah-sekolah dan masjid, di mana Houthi menyebarkan ideologi dan berusaha merekrut anak-anak untuk berperang melawan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

“Anak-anak diinstruksikan untuk meneriakkan slogan Houthi 'matilah Amerika, matilah Israel, kutuk Yahudi, kemenangan bagi Islam,'” kata empat anggota panel ahli. “Di satu kamp, anak-anak berusia 7 tahun diajari membersihkan senjata dan cara menghindari roket.”

Para ahli mengatakan mereka mendokumentasikan 10 kasus di mana anak-anak dibawa untuk bertempur, sementara diberitahu bahwa mereka pergi untuk tujuan lain. 

Ada juga beberapa kasus tentang bantuan kemanusiaan. Tercatat sembilan kasus di mana bantuan kemanusiaan diberikan atau tidak diberikan kepada keluarga “hanya atas dasar apakah anak-anak mereka berpartisipasi dalam pertempuran."

Kalangan guru juga mengalami hal yang sama, dimana bantuan kemanusiaan diberikan kepada guru "berdasarkan apakah mereka mengajarkan kurikulum Houthi,” dan satu kasus di mana kekerasan seksual dilakukan terhadap seorang anak yang menjalani pelatihan militer.

Panel PBB mencatat 1.406 anak rekrutan kelompok Houthi terbunuh dalam pertempuran tahun 2020, dan 562 anak bernasib sama antara Januari - Mei 2021.

“Mereka berusia antara 10 dan 17 tahun,” kata para ahli, dan “sejumlah besar” dari mereka terbunuh di Amran, Dhamar, Hajjah, Hodeida, Ibb, Saada dan Sanaa.

Baca Juga: Serangan ke Penjara Yaman Tewaskan 87 Orang

Laporan terbaru PBB mengatakan hampir 2.000 anak rekrutan pemberontak Houthi Yaman tewas dalam pertempuran antara Januari 2020 dan Mei 2021, dan kubu pemberontak itu terus mengelola kamp dan pelatihan yang memaksa anak-anak menjadi tentara anak dan pergi berperang ke garis depan. (Sumber: The Times UK)

Yaman dilanda perang saudara sejak 2014 ketika Houthi merebut ibukota Sanaa serta sebagian besar wilayah utara negara itu, memaksa pemerintah untuk melarikan diri ke selatan, lalu ke Arab Saudi.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi, termasuk Uni Emirat Arab dan pada saat itu didukung oleh Amerika Serikat, memasuki peperangan tahun 2015, berusaha mengembalikan pemerintah ke tampuk kekuasaan.

Konflik tersebut menjadi perang proksi regional yang menewaskan puluhan ribu warga sipil dan tentara serta kubu pemberontak.

Perang Yaman juga menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menyebabkan jutaan orang menderita kekurangan makanan dan perawatan medis serta mendorong negara itu ke ambang kelaparan.

Dalam beberapa pekan terakhir, pergeseran garis depan di lapangan mengakibatkan lonjakan serangan, menyusul kemajuan taktis pasukan dukungan Uni Emirat Arab di provinsi Marib yang kaya minyak, dan selama lebih dari satu tahun digempur kelompok Houthi agar dapat mereka kuasai.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x