Kompas TV internasional kompas dunia

China Kecam UU AS soal Larangan Impor dari Xinjiang yang Baru Diteken Biden

Kompas.tv - 24 Desember 2021, 23:24 WIB
china-kecam-uu-as-soal-larangan-impor-dari-xinjiang-yang-baru-diteken-biden
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengecam undang-undang soal larangan impor dari Xinjiang yang baru diteken Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional, di Beijing, China, Jumat (24/12/2021). (Sumber: AP Photo )
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

BEIJING, KOMPAS.TV – Pemerintah China pada Jumat (24/12/2021) mengecam Undang-Undang (UU) Amerika Serikat (AS) soal larangan impor dari Xinjiang sebagai pelanggaran hukum internasional. China juga membantah tuduhan yang menyebut adanya kekerasan terhadap minoritas muslim Uighur di kawasan barat-laut negara itu.

Pada Kamis (23/12), Presiden Joe Biden menandatangani UU itu di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China. UU itu melarang bisnis AS mengimpor barang-barang dari Xinjiang, kecuali jika barang-barang itu terbukti tidak diproduksi melalui kerja paksa. 

Baca Juga: Tekan China Terkait HAM Muslim Uighur, Biden Tanda Tangani UU Larang AS Impor Produk dari Xinjiang

“UU itu dengan jahat merendahkan situasi hak asasi manusia di Xinjiang China dengan mengabaikan fakta dan kebenaran,” ujar juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian, dikutip dari Associated Press.

“UU itu sangat melanggar hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan sangat mengganggu urusan dalam negeri China,” kata Zhao seraya mengimbuhkan, “China menyesalkan dan dengan tegas menolak ini.”

Lebih dari 1 juta warga muslim Uighur disebut-sebut telah disekap dalam kamp-kamp di Xinjiang di barat-laut China. China dituding telah melakukan aborsi paksa, kerja paksa dan indoktrinasi massal terhadap mereka.

Baca Juga: China Balas Sanksi AS Terkait Xinjiang, Larang dan Bekukan Aset Pejabat Washington

China menolak tudingan itu dan menyatakan bahwa kamp-kamp itu merupakan kamp pelatihan kerja untuk memerangi radikalisme.

“Tuduhan itu adalah kebohongan jahat yang dibuat oleh pasukan anti-China,” kata Zhao. “Penduduk dari semua kelompok etnis di sana menikmati kehidupan yang bahagia dan memuaskan.”

Media China telah mengkritik produk sepatu, pakaian dan merek asing lain yang menyatakan keprihatinan tentang Xinjiang dan memublikasikan seruan boikot atas barang-barang itu.

Baca Juga: Keberadaan Kamp Uighur di Xinjiang Bocor ke Youtube, Nasib Sang Vlogger Dikhawatirkan

Pada Kamis, pembuat chip Intel Corp meminta maaf karena meminta para pemasok untuk menghindari pengadaan barang dari Xinjiang yang dikenal sebagai sumber utama silika yang digunakan dalam chip prosesor. Harian Global Times yang diterbitkan oleh partai penguasa China menyebut permintaan perusahaan itu ‘arogan dan kejam’. 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x