Kompas TV internasional kompas dunia

Terumbu Karang Samudra Hindia Bagian Barat Terancam Punah 50 Tahun ke Depan

Kompas.tv - 7 Desember 2021, 06:40 WIB
terumbu-karang-samudra-hindia-bagian-barat-terancam-punah-50-tahun-ke-depan
Tidak ditemukan wilayah di mana terumbu karang dalam keadaan sehat sepenuhnya di wilayah yang diteliti di Samudra Hindia bagian barat. Mereka semua agak menurun, dan itu akan terus berlanjut, kata studi tersebut, (Sumber: Cordio East Africa/Facebook)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Waduh 14 Persen Terumbu Karang Dunia Musnah Satu Dekade Terakhir Akibat Pemanasan Global

Ilustrasi terumbu karang yang cukup sehat. 14 persen terumbu karang dunia musnah sejak 2009 hingga 2018 akibat penangkapan ikan ilegal, destruktif dan tidak teregulasi, diperparah dengan polusi dan polutan dan pemanasan global. (Sumber: Bloomberg)

Selain menopang ekosistem laut, terumbu karang juga menyediakan protein dan pekerjaan bagi masyarakat pesisir, dan perlindungan dari badai dan erosi garis pantai bagi ratusan juta orang di seluruh dunia.

Obura mengatakan terumbu karang yang sehat "sangat berharga" dan kehilangannya akan menjadi "kecelakaan ganda".

“Untuk keanekaragaman hayati, tetapi juga segala macam ekonomi pesisir yang bergantung pada terumbu karang,” katanya.

Perubahan iklim merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan karang secara keseluruhan di Samudra Hindia bagian barat, tempat para ilmuwan mengatakan suhu air laut memanas lebih cepat daripada di bagian lain dunia.

Lautan menyerap lebih dari 90 persen kelebihan panas dari emisi gas rumah kaca, melindungi permukaan tanah tetapi menghasilkan gelombang panas laut yang besar dan berdurasi lama sehingga mendorong banyak spesies karang melewati batas toleransi dan kemampuan mereka.

Namun di sepanjang pantai timur benua Afrika dari Kenya hingga Afrika Selatan, tekanan dari penangkapan ikan yang berlebihan juga diidentifikasi sebagai momok besar lainnya pada ekosistem terumbu karang.

Temuan itu menggarisbawahi kebutuhan untuk segera mengatasi ancaman global terhadap terumbu karang dari perubahan iklim, dan ancaman lokal seperti penangkapan ikan yang berlebihan, kata Obura.

"Kita perlu memberikan kesempatan terbaik bagi terumbu karang ini. Untuk melakukan itu, kita harus mengurangi pendorong, dan membalikkan tekanan pada terumbu karang," katanya.

Pada bulan Oktober, survei kesehatan karang global terbesar yang pernah ada mengungkapkan penangkapan ikan dengan dinamit, polusi tetapi terutama pemanasan global telah memusnahkan 14 persen terumbu karang dunia dari 2009 hingga 2018.

 



Sumber : Straits Times/AFP


BERITA LAINNYA



Close Ads x