Kompas TV internasional kompas dunia

AS Curigai Kemunculan Pesawat Militer China di Dekat Taiwan, Diyakini Latihan Penyerangan

Kompas.tv - 5 Desember 2021, 12:47 WIB
as-curigai-kemunculan-pesawat-militer-china-di-dekat-taiwan-diyakini-latihan-penyerangan
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut kemunculan berulang pesawat militer China di dekat Taiwan sebagai latihan untuk melakukan penyerangan. (Sumber: Chad J. McNeeley/Office of the Secretary of Defense via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mencurigai kemunculan berulang pesawat militer China di dekat Taiwan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu (4/12/2021) menyebutnya sebagai latihan untuk melakukan penyerangan ke Taiwan.

Hal itu diungkapkan Austin saat berbicara di Forum Pertahanan Nasional di Perpustakaan Kepresidenan Reagan di Simi Valley, California.

Pada kesempatan itu, pemimpin Pentagon tersebut juga menegaskan posisi AS yang mendukung Taiwan dalam mempertahankan kedaulatannya.

Baca Juga: Jadi Pusat Omicron, Afrika Selatan Laporkan Penambahan Penderita Covid-19 Anak-anak

“Sepertinya mereka mengeksplorasi kemampuan mereka yang sebenarnya,” ujar Austin dilansir dari Strait Times.

“Ini terlihat seperti sebuah latihan,” lanjutnya.

Selama beberapa bulan terakhir, militer China melakukan serangkaian operasi militer di laut dan udara di dekat Taiwan.

Meski menyebutnya sebagai latihan, tetapi China melakukannya dengan semakin agresif.

China memang terus mengklaim bahwa Taiwan masuk ke dalam teritorinya, sementara negara kepulauan itu menegaskan mereka negara merdeka dan berdaulat.

Austin menyadari bahwa China adalah satu-satunya kekuatan yang sekarang mampu menyaingi AS.

Hal itu terkait penggunaan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi untuk menghadapi tantangan berkelanjutan terhadap sistem internasional yang stabil dan terbuka.

Ia juga menegaskan bahwa China memiliki kepentingan dan nilai yang berbeda dengan AS.

Austin mengungkapkan bahwa pemimpin China terus meningkatkan suara mereka terkait ketidakpuasan dengan tatanan yang berlaku.

Selain itu, juga terkait dengan tujuan mereka menggusur AS dari peran kepemimpinan global.

Baca Juga: Paus Fransiskus Diteriaki Sesat saat Kunjungan ke Athena, Pelaku Ditangkap Polisi

“Namun, kami tak menginginkan konfrontasi atau konflik. Kami tak menginginkan perang dingin baru, atau dunia yang terbagi dalam blok yang kaku,” tambahnya.

Dalam menghadapi tantangan China, Austin mengatakan AS akan memperdalam hubungan dengan negara-negara sahabat di kawasan itu, termasuk lewat latihan bersama.

“Kami tetap teguh pada kebijakan Satu-China kami,” ujar pensiunan jenderal bintang empat tersebut.

“Tetapi kami juga berkomitmen pada Undang-Undang Hubungan Taiwan untuk mendukung kemampuan Taiwan mempertahankan diri sambil mempertahankan kapasitas kami untuk melawan segala upaya kekerasan yang membahayakan rakyat Taiwan,” lanjutnya.




Sumber : Strait Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x