Kompas TV internasional kompas dunia

6 Fakta Virus Corona Omicron, Varian Baru yang Dapat Picu Gelombang Ketiga Covid-19

Kompas.tv - 27 November 2021, 16:16 WIB
6-fakta-virus-corona-omicron-varian-baru-yang-dapat-picu-gelombang-ketiga-covid-19
Ilustrasi mikroskopis virus corona. Para ilmuwan di Afrika Selatan mengumumkan, deteksi varian baru Covid-19 dengan kemampuan mutasi yang tinggi dan kemudian diberi nama Omicron, Kamis (25/11/2021). (Sumber: France24)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Gading Persada

Selain itu, Kepala Penasihat Medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris Susan Hopkins mengatakan, sejumlah mutasi varian Omicron belum pernah terlihat sebelumnya.

Jadi, menurut Hopkins, belum informasi yang pasti terkait bagaimana varian Omicron akan berinteraksi dengan yang lain dan menjadikannya sebagai varian paling kompleks sejauh ini.

3. Jadi Variant of Concern (VOC) WHO

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mulai menetapkan varian Omicron sebagai salah satu yang termasuk dalam Variant of Concern (VoC), Jumat (26/11).

Penetapan itu dilakukan karena varian Omicron disebut memiliki kemampuan mutasi yang mengkhawatirkan, dan bukti awal menunjukkan adanya peningkatan risiko terinfeksi ulang bagi yang pernah terpapar.

Baca Juga: Varian Omicron Tingkatkan Risiko Reinfeksi, Bisa Semenular Delta

4. Tingkat penularan

Meski belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa varian Omicron lebih menular daripada varian-varian yang lain, Namun, angka infeksi varian Omicron di Afrika Selatan mengalami peningkatan yang signifikan.

Hingga 16 November 2021 saja, kasus infeksi varian Omicron telah mencapai angka 273, dan melonjak sebanyak lebih dari 1.200 kasus pada pekan ini.

Berdasarkan data terbaru, dapat diketahui bahwa 80 persen lebih di antaranya berasal dari Provinsi Gauteng, Afrika Selatan, sehingga tergolong sebagai strain dominan di kawasan itu.

Adapun, nilai R atau nilai yang menunjukkan kecepatan persebaran strain secara epidemis adalah 1,47 untuk Afrika Selatan secara keseluruhan, dan 1.92 untuk Gauteng.

Angka tersebut terlampau sangat tinggi, karena sudah melebihi 1,0 sehingga penyebarannya dapat terus terjadi.

5. Pengaruh terhadap efektivitas vaksin

Sampai detik ini, berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas vaksin yang sudah untuk menghadapi varian Omicron.

Para ahli berharap antibodi seseorang yang dihasilkan dari vaksinasi maupun dari infeksi sebelumnya masih cukup kuat untuk mengenali varian Omicron.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa efektivitas vaksin Covid-19 yang ada saat ini ternyata mengalami penurunan terhadap varian Omicron.

6. Persebaran di dunia

Dalam kurun waktu kurang dari sebulan sejak pertama kali diidentifikasi, varian Omicron diketahui sudah menyebar di sejumlah negara, tak hanya Afrika Selatan.

Infeksi juga dilaporkan ditemukan di negara yang terletak di benua berbeda, sebut saja Hong Kong, Israel, dan Belgia.

Untuk itu, banyak negara dunia yang segera mengeluarkan pembatasan internasional untuk pelancong dari Afrika Selatan dan negara-negara sekitarnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Opini

KAISAR

20 Mei 2024, 07:07 WIB

Close Ads x