Kompas TV internasional kompas dunia

Lagi, Rusia Pecahkan Rekor Kematian akibat Covid-19

Kompas.tv - 2 November 2021, 19:44 WIB
lagi-rusia-pecahkan-rekor-kematian-akibat-covid-19
Aparat keamanan berpatroli di Lapangan Merah, Moskow yang ditutup karena pandemi Covid-19 pada Senin (1/11/2021). Rusia kembali mencatatkan rekor kematian baru akibat Covid-19 pada Selasa (2/11). (Sumber: Alexander Zemlianichenko/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia kembali mencatatkan rekor kematian akibat Covid-19 pada Selasa (2/11/2021). Satgas Covid-19 Rusia melaporkan 39.008 kasus terkonfirmasi baru serta 1.178 kematian.

Sebelumnya, Moskow mencatat rekor baru hampir tiap hari pada Oktober 2021 hingga November 2021.

Rusia saat ini menjadi salah satu negara dengan dampak pandemi Covid-19 terparah. Virus sulit diatasi mengingat rendahnya tingkat vaksinasi dan kebijakan pembatasan yang longgar.

Baca Juga: Rusia Laporkan Varian Baru Corona yang Jauh Lebih Menular, Varian AY.4.2

Setelah periode sulit pada Oktober, Presiden Vladimir Putin membuat kebijakan pembatasan berskala nasional. Kremlin memerintahkan hari kerja ditiadakan pada 30 Oktober hingga 7 November.

Bagi daerah yang terdampak parah, Putin pun membolehkan peniadaan hari kerja diperpanjang.

Wilayah administratif Novgorod, sekitar 500 kilometer di barat laut Moskow, menjadi daerah pertama yang menambah durasi pembatasan.

Kebijakan pembatasan terkait pandemi di Rusia tergantung pemerintah daerah masing-masing. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut, pemerintah daerah memiliki wewenang untuk membuat kebijakan sendiri menangani pandemi.

Totalnya, sejauh ini, terdapat hampir 8,6 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 di Rusia dan lebih dari 240.000 kematian. Rusia merupakan negara dengan kematian Covid-19 tertinggi di Eropa.

Meskipun memiliki vaksin sendiri, baru 35 persen dari 146 juta populasi Rusia yang sudah divaksinasi penuh. 

Baca Juga: Vaksin Sputnik V Ramai Dipesan, Rusia Sulit Penuhi Permintaan


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x