Kompas TV internasional kompas dunia

Vaksin Sputnik V Ramai Dipesan, Rusia Sulit Penuhi Permintaan

Kompas.tv - 16 Oktober 2021, 22:32 WIB
vaksin-sputnik-v-ramai-dipesan-rusia-sulit-penuhi-permintaan
Vaksin Sputnik V yang berasal dari Rusia (Sumber: Alodokter)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia sukses membuat vaksin Sputnik V untuk melawan pandemi Covid-19. Vaksin ini ramai dipesan oleh negara lain, terutama di Amerika Latin dan Timur Tengah.

Akan tetapi, Rusia kesulitan memenuhi permintaan global akan vaksinnya. Salah satu kendala adalah produksi yang terhambat.

Moskow berjanji akan mengekspor satu miliar dosis vaksin Sputnik V. Namun, Rusia diperkirakan baru memenuhi 4,8 persen dari jumlah itu.

Salah satu negara yang mengharapkan ekspor vaksin Rusia adalah Venezuela. Caracas dilaporkan memesan 10 juta dosis pada Desember 2020, tetapi baru menerima kurang dari empat juta dosis.

Baca Juga: Mengenal Vaksin Sputnik-V, dari Efikasi hingga Efek Samping

Hal yang sama berlaku untuk Argentina. Buenos Aires memesan 20 juta dosis pada Desember 2020, tetapi kuota pesanan ini belum dipenuhi oleh pihak Rusia.

Esperita Garcia de Perez, seorang warga Venezuela, mendapatkan dosis pertama Sputnik V pada Mei 2021. Namun, hingga saat ini ia belum menerima dosis kedua karena ketiadaan stok.

“Saya sedih karena sudah lama, berbulan-bulan, (vaksin Sputnik V) dijanjikan akan datang, tetapi belum kunjung datang. Anda tentu ingin kepastian dan harapan bahwa barang itu akan tiba,” kata Garcia de Perez kepada Associated Press.

Vaksin Sputnik V diluncurkan pada Agustus 2020, dinamakan berdasarkan satelit buatan pertama yang meluncur ke luar angkasa demi menunjukkan kemampuan sains Rusia.

Sejak diluncurkan, Sputnik V telah disetujui pemakaiannya di 70 negara. Ramainya pesanan pun membuat media yang terafiliasi Kremlin menyebut vaksin itu “menaklukkan dunia”.

Akan tetapi, kapasitas produksi yang terbatas membuat Sputnik V belum bisa dikatakan “menaklukkan dunia”.



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x