Kompas TV internasional kompas dunia

Intelijen Amerika Serikat Peringatkan, China Bisa Segera Mendominasi Teknologi Maju

Kompas.tv - 23 Oktober 2021, 04:40 WIB
intelijen-amerika-serikat-peringatkan-china-bisa-segera-mendominasi-teknologi-maju
Ambisi China mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dan berbagai teknologi canggih akhirnya akan memberi Beijing keunggulan militer dan mungkin dominasi di sektor perawatan kesehatan dan sektor penting lainnya di Amerika Serikat, demikian peringatan intelijen Amerika Serikat seperti dilansir Associated Press, Sabtu 23 Oktober 2021. (Sumber: AP Photo/Andy Wong)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Para pejabat Amerika Serikat mengeluarkan peringatan baru tentang ambisi China mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dan berbagai teknologi canggih untuk memberi Beijing keunggulan militer dan mungkin mendominasi di sektor perawatan kesehatan dan sektor penting lainnya di Amerika Serikat.

Peringatan itu mengingatkan eksekutif bisnis, akademisi, dan pejabat pemerintah dan negara bagian tentang risiko menerima investasi atau keahlian China di sektor industri utama, kata pejabat di Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional.

Penjabat direktur pusat kontra-intelijen, Michael Orlando mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis, bahwa Amerika Serikat “tidak boleh kalah” dari China di beberapa bidang utama yaitu kecerdasan buatan, sistem otonom, komputasi kuantum, semikonduktor, dan bioteknologi.

Orlando mencatat dunia usaha dan akademisi China terikat pada Partai Komunis China dan diharuskan untuk melayani kepentingan partai.

“Meskipun kami mengatakan ini selama bertahun-tahun, orang-orang tidak mencerna ini,” katanya seperti dilansir Associated Pers, Jumat (22/10/2021).

Orlando menolak mengatakan apakah Amerika Serikat harus memberlakukan pembatasan yang lebih ketat atau larangan langsung terhadap investasi China di sektor-sektor tertentu, dengan mengatakan perannya bukan untuk menyarankan kebijakan.

Baca Juga: Bukan Main, China Resmi Buka Jalan Tol Sepanjang 2.500 kilometer Sambungkan Beijing dengan Xinjiang

Seorang staf menguji sampel vaksin nonaktif COVID-19 di pabrik pembuatan vaksin China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, ibu kota China, pada 11 April 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)

Tetapi pusat kontra-intelijen mengadakan pengarahan rutin dengan industri swasta dan akademisi sambil mengakui dunia industri dan berbagai universitas mungkin masih ingin mencari mahasiswa, pakar, dan investor dari China, kata Orlando. Dia tidak akan menyebutkan perusahaan yang telah bertemu dengan pusat tersebut.

Sementara pemerintah federal tidak bermaksud untuk mengarahkan para pejabat untuk menolak investasi China, peringatan itu akan mendorong upaya untuk mengontrol kekayaan intelektual dan menerapkan langkah-langkah keamanan.

Badan-badan keamanan nasional di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden membuat kampanye publik yang agresif terhadap China, di mana beberapa pejabat menyebut China sebagai ancaman strategis terbesar bagi Amerika Serikat.

Pemerintahan Joe Biden secara bersamaan mencoba meredakan beberapa ketegangan dengan Beijing warisan dari pemerintahan Trump dan mencari titik temu dalam isu perdagangan dan perubahan iklim.

Baca Juga: Eropa-China Krisis Energi, Jokowi: Indonesia Diuntungkan karena Harga Komoditas Naik

Upacara pelepasan tiga astronot China dari misi luar angkasa berawak Shenzhou-13 diadakan di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China, 15 Oktober 2021. Astronot Tiongkok Zhai Zhigang (kiri), Wang Yaping (tengah), dan astronot Tiongkok Zhai Zhigang (kiri), Wang Yaping (tengah), dan Ye Guangfu akan tinggal di luar angkasa selama sekitar enam bulan. (Sumber: Xinhua/Li Gang)

Beijing berulang kali menuduh Washington menyebarkan ketakutan tentang niatnya dan menyerang intelijen AS atas penilaian mereka terhadap China, termasuk tuduhan bahwa para pemimpin China menyembunyikan informasi penting tentang pandemi virus corona.

Di bawah Presiden Xi Jinping, pemerintah China menegaskan tujuan mereka menciptakan teknologi yang menguntungkan di sektor robotika dan bidang lain dalam rencana yang dikenal sebagai “Made in China 2025.”

Departemen Kehakiman Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir mengembalikan beberapa dakwaan yang menuduh pencurian informasi sensitif Amerika Serikat untuk China, termasuk penelitian vaksin dan teknologi kendaraan otonom.

Pejabat intelijen di bawah Orlando yang bertanggung jawab memantau teknologi baru yang muncul dan mengganggu, Edward You, mencatat investasi perusahaan China di bioteknologi dan farmasi AS dan Eropa.

WuXi Biologics sejak 2019 membangun fasilitas manufaktur vaksin di Irlandia, mengumumkan rencana fasilitas produksi di Massachusetts dan mengakuisisi pabrik Bayer di Jerman.

Baca Juga: Beton Ternyata Penyumbang Emisi Karbondioksida Terbesar ke-3 di Dunia Setelah China dan AS

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, modul inti stasiun luar angkasa Tiongkok, Tianhe, pada roket Long March-5B Y2 dipindahkan ke area peluncuran Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan China selatan pada (23/4/2021). (Sumber: AP PHOTO/GUO WENBIN)

Para pejabat tidak mengungkapkan informasi apa pun yang menghubungkan akuisisi itu dengan pengaruh Beijing, tetapi mengatakan itu adalah bagian dari pola yang lebih luas oleh perusahaan medis China.

Perusahaan China juga menawarkan alat pengujian Covid-19 dan pengujian genetik di Amerika Serikat, yang memenuhi standar privasi federal dan peraturan lainnya.

Tetapi data yang dikumpulkan oleh perusahaan yang memiliki hubungan dengan China pada akhirnya bisa berakhir di tangan Beijing.

China sudah memiliki akses terbesar ke data medis dari negara mana pun, kata You.

Dengan pengumpulan data dan kemajuan teknologinya, Beijing suatu hari nanti bisa menjadi dominan dalam perawatan kesehatan dan membuat AS sepenuhnya bergantung pada China.

“Jika Anda adalah Presiden Xi,” katanya, “itulah hadiah yang terus diberikan.”




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x