Kompas TV internasional kompas dunia

Wow, Peneliti Chile Temukan Mikroorganisme Pemakan Logam, Kabar Baik untuk Polusi Industri Tambang

Kompas.tv - 9 Oktober 2021, 13:36 WIB
wow-peneliti-chile-temukan-mikroorganisme-pemakan-logam-kabar-baik-untuk-polusi-industri-tambang
Ahli bioteknologi Chile Nadac Reales menunjukkan paku dan sekrup di dalam toples berisi bakteri pemakan logam di laboratoriumnya di lokasi penambangan di Antofagasta, Jumat, 8 Oktober 2021. (Sumber: Martin Bernetti/France24 via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Setelah dua tahun percobaan, hasilnya adalah peningkatan yang nyata dalam kecepatan bakteri "makan", melahap paku hanya dalam tiga hari.

Reales mengatakan "tes kimia dan mikrobiologis" membuktikan bakteri tidak berbahaya bagi manusia atau lingkungan.

"Kami selalu melihat banyak potensi dalam proyek ini yang telah lulus ujian penting di laboratorium," kata Drina Vejar, ahli mikrobiologi yang merupakan bagian dari tim beranggotakan empat orang yang bekerja dengan Reales.

"Ini benar-benar diperlukan saat ini ketika kita harus merencanakan pembangunan yang lebih berkelanjutan, terutama di semua kota ini dengan begitu banyak industri yang berpolusi."

Baca Juga: Mengenal Adi Utarini, Peneliti UGM yang Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia Versi TIME

Ilustrasi aktivitas pertambangan. (Sumber: Kompas/Adhitya Ramadhan)

Perusahaan pertambangan menunjukkan minat pada penelitian tersebut namun sementara ini Rudanac Biotec mendapat pembiayaan penelitian dari dana negara untuk start-up.

Walau begitu perusahaan Rudanac Biotec membutuhkan investasi untuk melanjutkan ke tahap uji coba berikutnya.

Reales mengatakan dia membutuhkan uang untuk melihat apakah metodenya akan "memakan balok berukuran sedang atau hopper."

Ketika proses disintegrasi selesai, yang tersisa adalah residu cairan kemerahan, larutan yang dikenal sebagai lixiviant yang memiliki kualitas yang mengejutkan.

"Setelah biodisintegrasi produk yang dihasilkan (cairan) dapat meningkatkan pemulihan tembaga dalam proses yang disebut hidrometalurgi," kata Reales.

Pada dasarnya, residu cair dapat digunakan untuk mengekstrak tembaga dari batu dengan cara yang lebih berkelanjutan daripada penggunaan bahan kimia saat ini dalam pelindian.

Reales mengatakan itu berarti penambangan hijau "benar-benar sebuah kemungkinan."

Hal ini sangat menarik bagi perusahaan pertambangan yang dapat menggunakannya untuk meningkatkan ekstraksi tembaga atau mineral lainnya dalam skala besar, sekaligus mengurangi polusinya, sesuatu yang diwajibkan oleh undang-undang.

Reales baru-baru ini mengajukan permintaan paten internasional untuk teknologinya, tetapi yang lebih penting dia berharap ini akan membantu mengurangi limbah logam yang mencemari lanskap di wilayah pertambangan di negaranya.




Sumber : Kompas TV/France24 via AFP


BERITA LAINNYA



Close Ads x