Kompas TV nasional kesehatan

Mengenal Adi Utarini, Peneliti UGM yang Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia Versi TIME

Kompas.tv - 19 September 2021, 18:14 WIB
mengenal-adi-utarini-peneliti-ugm-yang-masuk-daftar-100-orang-berpengaruh-di-dunia-versi-time
Prof. Adi Utarini, peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang berhasil masuk daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia Tahun 2021 versi majalah TIME. (Sumber: ugm.ac.id)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia Tahun 2021 versi majalah TIME, ada satu nama orang Indonesia yaitu Prof. Adi Utarini, peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM tersebut masuk dalam kategori pionir pada penghargaan itu karena berhasil memimpin penelitian teknologi Wolbachia di Yogyakarta.

Teknologi Wolbachia merupakan teknologi temuan Pendiri dan Direktur World Mosquito Program (WMP) Global Prof. Scott O'Neill pada 2008 yang dimanfaatkan untuk mengendalikan dengue.

Sehingga penelitian tersebut menjadi ajang kolaborasi Prof. Uut, demikian ia akrab disapa, dengan beberapa pihak seperti WMP Yogyakarta, Monash University, dan Yayasan Tahija.

Baca Juga: Penelitian Temukan Kelelawar Tapal Kuda Laos Bawa Virus Corona Berfitur Sama dengan Virus Covid-19

"(Penghargaan) ini merupakan berkah dari Allah SWT bagi tim penelitian kami di World Mosquito Program Yogyakarta," kata Prof. Uut seperti dikutip dari laman UGM, Minggu (19/8/2021).

WMP sendiri merupakan lembaga nonprofit inisiasi Monash University yang hadir dengan tujuan untuk melindungi komunitas global dari penyakit yang ditularkan nyamuk (dengue).

Dengan wilayah kerja WMP mencakup sebelas negara di dunia, termasuk Indonesia dan di Yogyakarta penelitiannya sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu.

Tak hanya kepada seluruh tim dalam penelitian tersebut, Prof. Uut juga mempersembahkan penghargaannya untuk masyarakat dan pemerintah Yogyakarta.

"Semoga penelitian ini bermanfaat lebih luas untuk mengurangi beban masyarakat karena dengue," harapnya.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Penyebab Asma Seringkali Kambuh di Malam Hari



Sumber : ugm.ac.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x