Kompas TV internasional kompas dunia

Pfizer Ajukan Permohonan pada AS untuk Sahkan Vaksin Anak-Anak di bawah 12 Tahun

Kompas.tv - 8 Oktober 2021, 07:54 WIB
pfizer-ajukan-permohonan-pada-as-untuk-sahkan-vaksin-anak-anak-di-bawah-12-tahun
Vaksin Covid-19 untuk kelompok usia 5 - 11 tahun akan diberikan dengan dosis yang lebih rendah daripada anak di atas 12 tahun, kata Pfizer dan BioNTech. (Sumber: Straits Times via Reuters)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Pfizer mengajukan permohonan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengesahkan penggunaan vaksin Covid-19 pada anak-anak berusia 5-11 tahun, Kamis (7/10/2021).

Jika regulator AS memberikan lampu hijau, vaksin untuk anak-anak bisa dimulai di AS dalam hitungan minggu.

Peristiwa ini melegakan bagi para orang tua, yang selama ini khawatir akan keselamatan dan tumbuh kembang anak-anaknya. 

“Anak saya bertanya kapan bisa olahraga, saya bilang ‘Setelah kamu divaksinasi.’ Dia bertanya tentang kapan bisa bertemu sepupunya lagi, saya bilang 'Setelah kamu divaksinasi.' Banyak rencana kami yang tertunda,” kata Sarah Staffiere orang tua dari anak berusia 7 tahun yang memiliki penyakit kekebalan langka.

Kondisi anak mereka memaksa keluarga ini untuk hidup ekstra hati-hati selama pandemi.

Baca Juga: Indonesia Kembali Terima 800 Ribu Dosis Vaksin Pfizer Bantuan dari AS

“Ketika anak kami divaksinasi, itu akan mengembalikan kehidupan keluarga kami,” katanya.

Memperluas ketersediaan vaksin kepada sekitar 28 juta lebih anak-anak di AS, dipandang sebagai tonggak sejarah baru dalam perang melawan virus. Tonggak baru ini datang ketika dunia berhadapan dengan varian Delta yang sangat menular.

Era baru ini juga mendorong upaya vaksinasi AS menjadi semakin jauh di depan dan meninggalkan negara-negara lain di dunia yang masih kekurangan vaksin.

Kini, banyak orang tua dan dokter anak menuntut perlindungan untuk anak-anak di bawah 12 tahun, karena saat ini batas usia yang bisa divaksinasi Covid-19 di AS hanya untuk 12 tahun ke atas.
Audrey Moulder yang berusia sembilan tahun, yang tinggal di Drexel Hill di pinggiran Philadelphia, berharap dapat mengunjungi neneknya tanpa khawatir akan menularkan COVID-19.

"Dia senang karena dia pikir itu tanggung jawab," kata ayahnya, Justin Moulder.

"Dia ingin menjaga teman-temannya tetap aman dan keluarganya aman."

Dr. Amanda Powell, seorang internis dan dokter anak yang praktik di sebuah klinik di Portland, Maine, ingin merencanakan perjalanan keluarga setelah putranya yang berusia 9 tahun divaksinasi.

“Kami ingin dapat melanjutkan beberapa aktivitas normal,” sambungnya.

Namun demikian, ada juga orang tua yang masih khawatir tentang efek dari vaksin dan tidak buru-buru memvaksinasi anak-anak mereka.

Baca Juga: Kemenkes Masih Tunggu Kajian Terkait Keamanan Pfizer untuk Anak Usia di Atas 5 Tahun

Heather Miller, ibu empat anak dari Dexter, Maine, mengatakan dia ingin menunggu studi lanjutan tentang vaksin tersebut.

"Saya tidak 100% menentangnya, tetapi saya termasuk dalam kategori 'tidak sekarang. Saya ingin menunggu dan melihat dulu'," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Anak-anak memang berisiko lebih rendah terkena Covid-19 dengan kondisi parah atau hingga menyebabkan kematian.

Namun Covid-19 juga bisa menyebabkan kematian pada anak-anak. Menurut American Academy of Pediatrics, saat ini sedikitnya ada 520 anak-anak yang meninggal karena Covid-19 di AS.

Pfizer dan BioNTech mengatakan, penelitian mereka menunjukkan anak-anak yang lebih kecil mendapatkan sepertiga dari dosis yang sekarang diberikan kepada orang dewasa.

Setelah dosis kedua, anak berusia 5 hingga 11 tahun akan mengembangkan antibodi pelawan virus yang sama kuatnya dengan yang didapat remaja dan dewasa muda.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x