Kompas TV internasional kompas dunia

Juru Bicara Kelompok Anti-Taliban Tewas di Pertempuran, Sempat Yakin Kematiannya Jadi Sejarah

Kompas.tv - 6 September 2021, 12:40 WIB
juru-bicara-kelompok-anti-taliban-tewas-di-pertempuran-sempat-yakin-kematiannya-jadi-sejarah
Juru Bicara Kelompok Anti-Taliban, Fahim Dashty terbunuh saat pertempuran di Panjshir. (Sumber: NDTV)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

PANJSHIR, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kelompok Taliban, Fahim Dashty dikabarkan terbunuh dalam pertempuran untuk mempertahankan Panjshir dari serangan Taliban.

Dashty dikabarkan terbenuh dalam aksi baku tembak, Minggu (5/9/2021).

Daashty, yang merupakan sosok penting di Front Perlawanan Nasional (NFR), sempat mengatakan hal yang menyiratkan kematiannya kepada NDTV.

“Jika kami mati, sejarah akan menuliskan tentang kami, sebagai orang yang berjuang untuk negaranya hingga akhir,” katanya.

Baca Juga: Pakistan Dituduh Bantu Taliban lewat Serangan Drone ke Panjshir

Di mata Taliban sendiri, Dashty dinilai sebagai sosok yang penuh potensi.

Ia sebelumnya sempat ditawarkan oleh Taliban untuk bergabung dengan Pemerintahan Afghanistan yang baru.

Dashty juga sempat mengatakan bahwa pasukannya telah siap untuk mati demi memastikan masa depan yang bagus untuk rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Terus Gempur Panjshir, Pemimpin Anti-Taliban Siap Berunding

“Memastikan kebangkitan rakyat Afghanistan, memastikan masa depan warga di negara ini, demi bangsa kita mendirikan pemerintahan, sebuah sistem yang responsif terhadap rakyat Afghanistan, sah di depan masyarakat internasional dan sebagainya, itu menjadi tujuan kami,” tuturnya pekan lalu.

Dashty juga menjadi sumber informasi terhadap keadaan di area yang saat ini menjadi satu-satunya tempat yang belum bisa direbut Afghanistan.

Ia juga selalu menyerukan bahwa kelompok Anti-Taliban akan terus melanjutkan perlawanan terhadap Taliban.

Saat ini Kelompok Anti-Taliban dianjurkan para ulama untuk melakukan perundingan dengan Taliban demi mengakhiri pertempuran.



Sumber : NDTV


BERITA LAINNYA



Close Ads x