Kompas TV internasional kompas dunia

Gus Nadir: Janji Taliban Soal Hak-hak Perempuan Itu Belum Titik Masih Koma, Ini yang Jadi Masalah

Kompas.tv - 20 Agustus 2021, 09:44 WIB
gus-nadir-janji-taliban-soal-hak-hak-perempuan-itu-belum-titik-masih-koma-ini-yang-jadi-masalah
Profesor Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir Dosen Hukum Universitas Monash Australia menyatakan soal janji Taliban terkait hak perempuan di Afghanistan itu masih bermasalah karena belum titik, masih koma. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Profesor Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyatakan soal janji Taliban terkait hak perempuan di Afghanistan itu masih bermasalah karena belum titik, masih koma.

"Jubir taliban berjanji akan memberikan hak-hak pada perempuan, tetapi itu belum titik, masih koma,"  kata Gus Nadir Dosen Hukum Universitas Monash dalam program ROSI yang ditayangkan Kompas TV dikutip Jumat (20/8/2021).

Menurut Gus Nadir, janji tersebut masih bermasalah lantaran Taliban menyebut sesuai batas-batas syariat, sementara itu mereka belum menafsirkan soal makna syariah yang dianut.

"Terlebih soal batas-batas yang diberikan oleh syariah karena persoalannya (hingga kini) kita belum tahu, apa penafsiran mereka soal syariat. Ini menjadi masalah," sambung Gus Nadir.

Dalam persoalan ini, Gus Nadir yang juga tokoh ulama Nahdlatul Ulama (NU) menyebut kesulitan untuk melacak penafsiran Taliban soal syariat Islam yang dimaksud.

Pasalnya, kata dia, Taliban tidak mempunyai literatur keislaman tentang tafsir dan fikih yang bisa dibaca.

Menurutnya yang ada saat ini hanyalah kisah tentang Taliban dan kisah orang-orang yang pernah terhubung dengan orang Taliban.

Baca Juga: Gus Nadir: Tidak Ada yang Bisa Menjamin Taliban Sudah Berubah, Mereka Itu Fighter

"Sekali lagi kita tidak punya literatur yang ditulis oleh orang-orang Taliban tentang keislaman, tentang tafsir, tentang fikih. Sehingga sulit kita melacak sejauh mana penafsiran mereka terhadap tentang syariah berkenan dengan perempuan," jelasnya.

Padahal, menurut Gus Nadir, penafsiran tentang syariat islam tersebut penting diketahui, misalnya bagaimana pandangan mereka kini tentang burqa dan tentang batas aurat.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x