Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Mulai Memimpin, Umumkan 'Amnesti' untuk Pejabat Pemerintah Lama dan Ajak Perempuan Bergabung

Kompas.tv - 17 Agustus 2021, 21:27 WIB
taliban-mulai-memimpin-umumkan-amnesti-untuk-pejabat-pemerintah-lama-dan-ajak-perempuan-bergabung
Mullah Abdul Ghani Baradar yang disebut sebagai calon kuat pemimpin Afghanistan di bawah Taliban. Taliban baru mengumumkan sejumlah kebijakan mengejutkan. (Sumber: Karim Jaafar/Asia Times via AFP)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Gading Persada

Taliban berusaha lebih jauh mengubah citra.

Mereka mengundang seorang pembawa acara televisi swasta lokal untuk mewawancarai pejabat Taliban di depan kamera pada Selasa ini.

Baca Juga: Viral Video Taliban Kegirangan Naik Komidi Putar di Kabul Afghanistan

Interaksi semacam ini antara laki-laki dan perempuan sebelumnya adalah hal mustahil selama periode kepemimpinan Taliban.

Rupert Colville, juru bicara komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan pihaknya akan mengingat janji Taliban. 

Tetapi, mereka juga akan terus memerhatikan Afghanistan mengingat ada trauma masyarakat terhadap pemerintahan di bawah Taliban.

“Janji-janji seperti itu perlu dihormati, dan untuk saat ini – sekali lagi dapat dimengerti, mengingat sejarah masa lalu – deklarasi ini disambut dengan skeptisisme,” kata Colville dalam pernyataan resminya.

“Ada banyak kemajuan yang diraih dengan susah payah terkait hak asasi manusia selama dua dekade terakhir. Hak seluruh warga Afghanistan itu harus dipertahankan,” imbuhnya.

Di sisi lain, sejumlah negara menanggapi berbeda terkait pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban.

Jerman menangguhkan bantuan pembangunan ke Afghanistan senilai hingg 250 juta euro untuk tahun 2021. 

Padahal, kantor berita Jerman dpa melaporkan Afghanistan sebagai negara yang paling banyak menerima bantuan pembangunan dari Jerman.

Sementara, Swedia akan mengurangi secara perlahan bantuan untuk Afghanistan.

Akan tetapi, Inggris mengklaim akan menambah bantuan kemanusiaan sebesar 10%.

Baca Juga: China dan Taliban Afghanistan Memulai Kemesraan Penuh Duri Pasca Amerika Serikat



Sumber : Kompas TV/Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x