Kompas TV internasional kompas dunia

China Nyatakan Siap Kerja Sama dan Bersahabat dengan Pemerintah Taliban Afghanistan

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 19:33 WIB
china-nyatakan-siap-kerja-sama-dan-bersahabat-dengan-pemerintah-taliban-afghanistan
Juru bicara pemerintah China hari Senin, (16/08/2021) di Beijing mengatakan China siap memperdalam hubungan yang bersahabat dan kooperatif dengan Afghanistan, setelah Taliban menguasai negara itu menyusul jatuhnya ibukota Kabul ke tangan Taliban hari Minggu, (15/08/2021) (Sumber: Japan Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

Hua meminta Taliban untuk "memastikan transisi kekuasaan yang mulus" dan menepati janjinya untuk merundingkan pembentukan "pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif" serta memastikan keamanan warga Afghanistan dan warga negara asing.

Kedutaan China di Kabul tetap beroperasi, kata Hua, meskipun Beijing mulai mengevakuasi warga China dari negara itu beberapa bulan lalu di tengah situasi keamanan yang memburuk.

Dalam sebuah pernyataan hari Senin, kedutaan China mengatakan kepada warganya yang tersisa di Afghanistan untuk "memperhatikan situasi keamanan" dan tinggal di dalam rumah.

Presiden AS Joe Biden menjanjikan penarikan penuh pasukan AS pada 11 September, menandai berakhirnya perang selama dua dekade.

Tetapi Washington dikejutkan oleh cepatnya pemerintah Afghanistan runtuh dan besarnya kemajuan Taliban.

China berulang kali mengkritik apa yang dilihatnya sebagai penarikan tergesa-gesa Amerika Serikat dari Afghanistan yang dipandang China sebagai kegagalan kepemimpinan Amerika Serikat.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban membuka pintu strategis ke China yang sarat dengan risiko dan peluang.

Beijing dipandang akan mengutamakan stabilitas di Afghanistan yang sudah beberapa dekade dilanda peperangan, karena memiliki prioritas untuk mengamankan dan memajukan investasi strategis Beijing di Pakistan, yaitu koridor ekonomi China-Pakistan.

Bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan Belt and Road Initiative ke Afghanistan dan Pakistan yang melalui republik-republik Asia Tengah, kata para analis.

Sementara itu Taliban mungkin menganggap China sebagai sumber investasi dan dukungan ekonomi yang penting, baik secara langsung atau melalui Pakistan, yang merupakan pelindung regional Taliban dan sekutu dekat Beijing.

China sejauh ini belum secara resmi mengakui Taliban sebagai pemimpin baru Afghanistan, tetapi Wang Yi menyebut mereka sebagai "kekuatan militer dan politik yang menentukan" selama pertemuan bulan lalu di Tianjin.



Sumber : Kompas TV/Radio France International


BERITA LAINNYA



Close Ads x