Kompas TV internasional kompas dunia

Inilah Kesalahan Pentagon Dibalik Runtuhnya Kekuatan Militer Pemerintah Afghanistan

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 10:07 WIB
inilah-kesalahan-pentagon-dibalik-runtuhnya-kekuatan-militer-pemerintah-afghanistan
Sebuah helikopter Chinook milik militer Amerika Serikat (AS) tampak mengudara di atas kota Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

WASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Kekuatan militer pemerintah Afghanistan begitu rapuh, sehingga memungkinkan kelompok Taliban menguasai ibukota dan seluruh negeri nyaris tanpa perlawanan. Padahal selama 20 tahun berada di wilayah itu, Pentagon sudah menghabiskan miliaran dolar AS di Afghanistan.

Secara keseluruhan sejak 2001, seperti dilansir Associated Press, Sabtu, (14/08/2021), Amerika Serikat mengeluarkan dana 2 triliun dollar AS, ya sebanyak itu, dan hampir seluruhnya didapat dari utang baru pemerintah.

France24, Senin (16/08/2021) melaporkan, Washington menghabiskan 83 miliar dollar AS untuk menciptakan tentara modern yang mencerminkan postur tempur Amerika Serikat namun tanpa mempertimbangkan sumber daya setempat.

Secara praktis, itu berarti membuat pasukan punya ketergantungan besar pada dukungan udara dan jaringan komunikasi berteknologi tinggi. Masalahnya, Afghanistan hanya punya 30 persen penduduk yang mendapatkan pasokan listrik yang baik.

Pesawat terbang, helikopter, pesawat tak berawak, kendaraan lapis baja, kacamata penglihatan malam adalah contoh dimana Amerika Serikat tidak tanggung-tanggung mengeluarkan biaya untuk melengkapi tentara Afghanistan. Baru-baru ini bahkan memberi Afghanistan helikopter serang Black Hawk terbaru.

Tetapi orang Afghanistan tidak dapat melakukan perlawanan serius terhadap musuh mereka, kelompok Taliban, yang kurang lengkap dan tampaknya kalah jumlah.

Baca Juga: Taliban Nyatakan Perang Sudah Usai, Harapkan Hidup Damai dan Tidak Ingin dalam Isolasi Internasional

Jajaran komandan kelompok Taliban beserta pengawal tampak di ruang kerja presiden Afghanistan. Kelompok Taliban telah sepenuhnya menguasai Kabul, ibukota Afghanistan, hari Minggu, 15 Agustus 2021. (Sumber: AP Photo/Zabi Karimi)

Banyak dari tentara Afghanistan adalah pemuda buta huruf di negara yang kekurangan sumber daya dan infrastruktur untuk mendukung peralatan militer mutakhir.

Bayangkan, negara yang kebanyakan tentaranya buta huruf dan kurang listrik harus menggunakan peralatan militer canggih dan butuh koneksi internet. 

Menurut inspektur jenderal khusus AS untuk rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), John Sopko, kemampuan tentara Afghanistan dipandang terlalu tinggi. 

Setiap kali Sopko mencoba mengevaluasi tentara Afghanistan, dia berkata, "militer AS mengubah tolok ukur agar membuat militer AS lebih mudah menunjukkan keberhasilan (tentara Afghanistan). Dan akhirnya, ketika mereka bahkan mentok tidak bisa melakukan itu, mereka mengklasifikasikan alat penilaian."

"Jadi mereka tahu betapa buruknya (kualitas) tentara Afghanistan."

Laporan terbaru kantornya kepada Kongres yang diajukan pekan lalu, SIGAR mengatakan "sistem senjata canggih dan kendaraan serta logistik yang digunakan oleh militer Barat berada di luar kemampuan pasukan Afghanistan yang sebagian besar buta huruf dan tidak berpendidikan."

Selama berbulan-bulan, para pejabat Pentagon bersikeras pada apa yang mereka katakan sebagai keunggulan numerik yang dimiliki oleh pasukan Afghanistan atas Taliban. Mereka memperkirakan pemerintah Afghanistan memiliki 300.000 tentara dan polisi, sementara Taliban diperkirakan hanya punya sekitar 70.000 petempur.

Tetapi jumlah tentara itu terlalu digelembungkan, menurut Pusat Pemberantasan Terorisme di Akademi Militer AS yang bergengsi di West Point, New York.

Pada Juli 2020, menurut perkiraannya sendiri, angka 300.000 tentara itu secara riil hanya sejumlah 185.000 tentara, itupun adalah pasukan operasi khusus di bawah kendali Kementerian Pertahanan, dengan polisi dan personel keamanan lainnya membentuk sisanya,"




Sumber : Kompas TV/France24/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x