Kompas TV internasional kompas dunia

Turki Berjuang Padamkan Kobaran Api di Hari Ke-6, Lebih dari 10.000 Orang Dievakuasi

Kompas.tv - 3 Agustus 2021, 06:01 WIB
turki-berjuang-padamkan-kobaran-api-di-hari-ke-6-lebih-dari-10-000-orang-dievakuasi
Kobaran api yang melalap perbukitan dekat desa Cokertme di Bodrum, Mugla, Turki, tampak menerangi langit pada Minggu petang (1/8/2021). (Sumber: AP Photo/Emre Tazegul)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Kebakaran di Turki, Turis yang Panik Dievakuasi dengan Kapal via Jalur Laut

Pernyataan Uni Eropa itu dirilis menyusul tudingan bahwa pemerintah Turki telah menolak bantuan upaya pemadaman kebakaran dari negara-negara Barat. Pakdemirli membantah, dan menyatakan bahwa pemerintah Turki hanya menolak bantuan pesawat penyemprot air berkapasitas kurang dari 5 ton.

“Sebanyak total 16 pesawat, 51 helikopter dan lebih dari 5.000 personel dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran,” ujar Pakdemirli.

Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menuai kritik dari kalangan luas karena tak memiliki pesawat-pesawat pemadam kebakaran canggih.

Di Marmaris, hutan seluas sekitar 11.000 hektar telah terbakar habis. Pada Senin, api telah mencapai tepi desa Hisaronu, menghanguskan sejumlah rumah warga dan terus merambat menuruni lereng gunung.

Sejumlah warga tampak berlarian menghindari kebakaran yang melanda desa Sirtkoy, dekat Manavgat, Antalya, Turki, Minggu (1/8/2021). (Sumber: AP Photo)

“Paru-paru kami terbakar selama 5 hari terakhir,” ujar Wali Kota Marmaris Mehmet Oktay.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyatakan, sedikitnya 27 orang yang terdampak kebakaran masih dirawat di rumah sakit, sementara ratusan orang lainnya telah diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Presiden Erdogan Sampaikan Dugaan Pemicu Kebakaran Lahan Turki

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyatakan, pihak berwenang tengah menyelidiki penyebab kebakaran, termasuk faktor kecerobohan manusia dan kemungkinan adanya sabotase oleh milisi pemberontak Kurdi.

Seorang warga, kata Soylu, telah ditahan dengan tuduhan bahwa ia mungkin telah dibayar untuk menyulut api oleh milisi Kurdi. Erdogan sendiri sempat menyatakan, salah satu titik api kebakaran disulut oleh anak-anak.

Kendati begitu, para ahli menuding perubahan iklim sebagai penyebab utama kebakaran. Gelombang panas yang melanda Eropa selatan, ditambah udara panas dari Afrika Utara, telah menyebabkan kebakaran di seantero Mediterania, termasuk Italia dan Yunani. Ribuan warga yang terjebak di pesisir, terpaksa dievakuasi melalui jalur laut menggunakan kapal.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x