Kompas TV internasional kompas dunia

Islandia Coba Ubah Pola Kerja Jadi 4 Hari dalam Seminggu, Hasilnya Sukses

Kompas.tv - 13 Juli 2021, 01:35 WIB
islandia-coba-ubah-pola-kerja-jadi-4-hari-dalam-seminggu-hasilnya-sukses
Ilustrasi negara Islandia (Sumber: unsplash.com/@rose_breen)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

REYKJAVIK, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian di Islandia berupa uji coba kerja selama empat hari dalam satu pekan menunjukkan hasil yang luar biasa.

Berlangsung antara tahun 2015 dan 2019, uji coba tersebut nyatanya berhasil menjaga performa para pekerja, meski jam kerja yang mereka punya lebih sedikit dengan tugas dan gaji yang sama dari biasanya. 

Selain itu, dari penelitian tersebut diketahui pula bahwa banyak karyawan yang memilih jam kerja lebih pendek selama periode uji coba.

Melansir Kompas.com, MSenin (12/7/2021), Dewan Kota Reykjavík dan pemerintah nasional melibatkan lebih dari 2.500 pekerja dalam uji coba itu, yang setara dengan satu persen populasi pekerja di Islandia.

Baca Juga: Dianggap Pekerjaan Maskulin, Mahasiswi Jurnalistik Enggan Jadi Jurnalis

Berdasarkan laporan lembaga kajian dari Inggris, Autonomy, dan Asosiasi Demokrasi Berkelanjutan (Alda) di Islandia, banyak di antara peserta uji coba yang mengganti sistem kerja mereka.

Dari yang awalnya bekerja selama 40 jam untuk satu minggu menjadi 35 atau 36 jam saja per minggunya.

Melihat hasil dari uji coba tersebut, serikat pekerja setempat pun kini mulai mempertimbangkan dan merundingkan kembali pola kerja di Islandia.

Hingga kini, data yang dihimpun para peneliti menyebutkan, sudah ada sekitar 86 persen pekerja Islandia yang telah pindah jam kerja menjadi lebih pendek dengan upah tetap.

Baca Juga: TikTok Resume, Fitur Melamar Pekerjaan Pakai Video

Sementara, dari sudut pandang para pekerja, perubahan jam keja ini juga efektif untuk mengurangi stres dan menyeimbangkan kehidupan karier mereka.

Direktur Penelitian di Autonomy, Will Stronge pun mengatakan bahwa keberhasilan studi ini tak lepas dari peran sektor publik selaku pihak yang menjalaninya.

"Ini menunjukkan bahwa sektor publik siap menjadi pelopor (sistem) minggu kerja yang lebih pendek yang memberikan pelajaran bagi sektor lain, misalnya pemerintah," ujar Stronge.

Peneliti di Alda, Gudmundur D. Haraldsson lantas meyakini, perombakan sistem kerja sebagai sesuatu yang lumrah di era modern seperti saat ini.

"Waktu kerja yang lebih singkat di Islandia, memberi tahu kita bahwa di zaman modern ini perubahan progresif juga mungkin terjadi," tuturnya.

Baca Juga: Cari Lowongan Pekerjaan di Tengah Pandemi Covid-19 Kian Mudah di Bantul, Begini Caranya

Diketahui, kini di sejumlah negara seperti Spanyol, Selandia Baru, dan Inggris tengah menerapkan uji coba serupa dengan yang Islandia lakukan.

Jika di Spanyol uji coba empat hari kerja seminggu digelar untuk sejumlah perusahaan karena pandemi virus corona.

Lain halnya dengan perusahaan Unilever di Selandia Baru yang memberi karyawannya kesempatan untuk memotong jam kerja hingga 20 persen, tanpa mengurangi gaji mereka selama percobaan.

Sedangkan di Inggris, kampanye empat hari kerja seminggu dicanangkan oleh sebuah platform di London sebagai upaya untuk mengurangi jejak karbon.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x