Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Covid-19 Varian Delta Meningkat, 4 Wilayah Sydney Lockdown

Kompas.tv - 25 Juni 2021, 11:18 WIB
kasus-covid-19-varian-delta-meningkat-4-wilayah-sydney-lockdown
Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian saat bersiap memberikan keterangan dalam konferensi pers di Sydney, Australia, pada Kamis (24/6/2021). (Sumber: Dean Lewins/AAP Image via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

SYDNEY, KOMPAS.TV – Negara bagian New South Wales (NSW) di Australia mengumumkan lockdown atau penguncian atas empat wilayah pemerintah Sydney.

Meningkatnya kasus Covid-19 varian Delta di NSW menjadi pemicu kebijakan lockdown itu.

Melansir news.com.au, keempat wilayah itu yakni Woollahra, Waverley, Randwick dan Kota Sydney.

Warga yang tinggal di wilayah tersebut diperintahkan tinggal di dalam rumah hingga Jumat (2/7/2021) tengah malam pekan depan.

Baca Juga: Oktober Australia Bakal Stop Gunakan Vaksin AstraZeneca untuk Vaksinasi Massal Covid-19

“Jika Anda tinggal atau bekerja di empat area pemerintah setempat itu, Anda harus tinggal di rumah, kecuali benar-benar ada keperluan mendesak,” ujar Perdana Menteri Gladys Berejiklian pada wartawan, Jumat (25/6/2021).

Empat wilayah pemerintah Sydney yang warganya diperintahkan tinggal di dalam rumah (warna merah) yakni Woollahra, Waverley, Randwick dan Kota Sydney. Wilayah sekitarnya (warna biru) juga harus menjalani sejumlah pembatasan, seperti kewajiban memakai masker dan pembatasan sosial. (Sumber: OpenStreetMap)

Perintah tinggal di dalam rumah itu juga berlaku bagi setiap orang yang telah bekerja di satu dari empat area pemerintah Sydney selama dua minggu terakhir.

Lebih lanjut Berejiklian memaparkan, warga dapat keluar rumah dengan sejumlah alasan yang kuat, termasuk tak bisa bekerja, belajar atau sekolah dari rumah.

Warga juga bisa berolah raga di luar rumah dengan pembatasan maksimal 10 orang.

Juga, jika warga harus merawat kerabat di luar rumah mereka.

“Dan tentu saja, jika Anda butuh membeli barang-barang kebutuhan penting,” kata Berejiklian.

Baca Juga: Pria Ini Jatuh dari Balkon Hotel di Australia, Ternyata Ingin Kabur dari Karantina Covid-19

Melansir Associated Press, Berejiklian menyatakan, hasil tesnya menunjukkan ia negatif Covid-19.

Ia menjalani tes Covid-19 setelah Menteri Pertanian NSW Adam Marshall terbukti positif pada Kamis (24/6/2021).

Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard juga melakukan isolasi mandiri karena telah melakukan kontak dengan suspek Covid-19 di Gedung Parlemen.

Sebelumnya, Sydney telah memperketat pembatasan pandemi pada Rabu (23/6/2021).

Namun, kata Berejiklian, kota terbesar Australia itu belum memerlukan lockdown lebih lanjut.

“Sejak pandemi dimulai, ini mungkin periode paling mengerikan yang dialami New South Wales,” kata Berejiklian.

“Varian (Delta) ini merupakan varian yang sangat menular, tapi pada saat yang sama, kami pada tahap ini (merasa) nyaman bahwa pengaturan yang ada adalah pengaturan yang sesuai,” imbuhnya.

Baca Juga: Klaster Covid-19 di Sydney Australia Terus Berkembang

Pihak berwenang menyatakan, klaster Covid-19 yang berasal dari seorang sopir limosin bandara internasional Sydney itu terus berkembang setelah ia dinyatakan positif pekan lalu.

Si sopir belum divaksinasi, dilaporkan tak mengenakan masker dan diduga telah menularkan virus saat mengantarkan awak pesawat asing.

Hingga Kamis (24/6/2021), klaster itu kini telah berkembang menjadi 36 kasus.

Australia terbilang relatif sukses dalam menangani klaster Covid-19.

Namun, varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India ternyata terbukti lebih kuat.

Pandemi Covid-19 telah merenggut 910 nyawa di Australia yang memiliki populasi 26 juta jiwa.

Satu-satunya kematian akibat Covid-19 sejak Oktober tahun lalu adalah seorang lelaki tua berusia 80 tahun yang terinfeksi di luar negeri dan didiagnosa positif saat berada dalam karantina hotel.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x