Kompas TV internasional kompas dunia

Masyarakat di Malaysia Luapkan Kemarahan kepada Pemerintah Lewat Tagar #KerajaanGagal, Kenapa?

Kompas.tv - 27 Mei 2021, 07:17 WIB
masyarakat-di-malaysia-luapkan-kemarahan-kepada-pemerintah-lewat-tagar-kerajaangagal-kenapa
Ilustrasi Twitter (Sumber: Unsplash)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Purwanto

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Dalam seminggu terakhir, kasus Covid-19 di Malaysia memburuk dengan infeksi harian dan kematian mencapai rekor tertinggi pada Selasa (25/5/2021).

Dilansir dari Reuters pada Selasa (25/5), sebuah video yang memperlihatkan lima petugas medis berbaju pelindung putih berjuang menyadarkan pasien Covid-19 di pusat karantina di tepi ibu kota Malaysia menjadi viral pada Minggu lalu.

Perjuangan yang berakhir dengan kegagalan itu akhirnya menimbulkan kemarahan masyarakat di Negeri Jiran tersebut.

Masyarakat menilai, banyak tekanan pada sistem kesehatan di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sebagai akibat dari penanganan pandemi pemerintah yang salah langkah.

Selama berminggu-minggu, tagar Kerjaan Gagal di Twitter ramai digunakan oleh warga Malaysia untuk menyuarakan kemarahan mereka.

"Kapal (negara) kami tenggelam. Kapten (pemerintah) tidak dapat dihubungi," komentar salah satu pengguna Twitter pada video akhir pekan lalu yang menggunakan tagar #KerajaanGagal, atau pemerintahan yang gagal.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak 5 Kali Lipat, Malaysia Bersiap Menghadapi yang Terburuk

“Pada saat ini, cukup banyak yang malu menjadi orang Malaysia dengan pemerintahan seperti ini yang terus menerus gagal sampai kita dibandingkan dengan tetangga.” Tulis akun Gurmesh.

“Kami membutuhkan tindakan yang berani, PM (Perdana Menteri) masa perang dan kabinet masa perang yang ramping dan efektif. Sayangnya kami memiliki kabinet yang bengkak dan sangat tidak kompeten” tulis Mahathir Mahzan sambil menuliskan #Kekaisarangagal

Meskipun keadaan darurat diberlakukan pada Januari, Pemerintah Malaysia terlihat masih berjuang untuk mengendalikan infeksi.

Kemudian hal ini memicu kemarahan publik. Kementerian kesehatan dan kantor Muhyiddin juga dianggap tidak segera menanggapi komentar dari masyarakat.

Untuk diketahui, pasien dalam klip video yang beredar itu bernama Abdul Malik Daim (43 tahun), meninggal di samping tempat tidur susunnya, di fasilitas karantina pada Sabtu (22/5/2021).

Pasien Covid-19 Malaysia itu diketahui telah menjalani perawatan selama tiga hari, setelah dia dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Sepekan Terakhir, Terdapat 61 Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Malaysia



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x