Kompas TV internasional kompas dunia

Pfizer dan AstraZeneca Disebut Efektif Hadapi Varian India Covid-19 setelah Disuntik Dua Dosis

Kompas.tv - 23 Mei 2021, 10:56 WIB
pfizer-dan-astrazeneca-disebut-efektif-hadapi-varian-india-covid-19-setelah-disuntik-dua-dosis
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19, Pfizer dan AstraZeneca memiliki efektivitas tinggi menghadapi varian India.

Kedua vaksin itu akan memiliki level proteksi yang tinggi melawan gejala Covid-19 jika telah disuntik dua kali.

Level proteksi itu sama dengan yang diberikan kedua vaksin kepada varian Kent.

Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Ungkap Kondisi Aung San Suu Kyi

Namun, kedua vaksin hanya efektif 33 persen melawan varian corona B.1.617 dari India pada tiga pekan setelah dosis pertama.

Ini berbeda dengan keefektifan 50 persen pada dosis pertama keduanya bagi varian Kent.

Kesehatan Publik Inggris (PHE), yang menjalani penelitian tersebut mengatakan bahwa kedua vaksin kemungkinan akan lebih efektif dalam mencegah pasien masuk rumah sakit atau mengalami kematian.

Baca Juga: Inggris Temukan Lebih dari 2.300 Kasus Covid-19 Varian India di 86 Wilayahnya

“Penemuan ini membuat keyakinan saya semakin tinggi bahwa pemerintah sudah berada pada jalur yang tepat pada fase akhir untuk mengurangi pembatasan di Inggris,” ujar Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock dikutip dari BBC, Minggu (23/5/2021).

Vaksin Pfizer ditemukan memiliki efektivitas mencapai 88 persen dalam menghentikan gejala covid-19 varian India, dua pekan setelah dosis kedua.

Sedangkan untuk Varian Kent efektivitasnya mencapai 93 persen

Sementara itu, AstraZeneca efektivitasnya mencapai 60 persen, pada dua pekan setelah dosis kedua, berbanding efektivitas mencapai 66 persen untuk varian Kent.

Baca Juga: Pria Australia yang Terjebak di India Akhirnya Meninggal karena Covid-19

PHE mengatakan perbedaan efektivitas antara kedua vaksin setelah dua dosis bisa dijelaskan dengan fakta peluncuran dosis kedua AstraZeneca lebih lambat dari Pfizer.

PHE juga mengungkapkan data lain menunjukkan dibutuhkan waktu lebih lama mencapai efektivitas maksimal dengan vaksin AstraZeneca.

Sekitar 12.675 kasus sekuensing genom dilibatkan dalam penelitian tersebut, yang berlangsung antara 5 April dan 16 Mei.

Baca Juga: Duh, Sedikitnya 100 Pendaki Gunung Everest Diperkirakan Tertular Covid-19!

Hanya 1.054 dari kasus tersebut merupakan varian India, atau dikenal sebagai B.1.617.2.

Karena virus Corona terus berubah, pelindungan untuk melakukan penularan selalu menjadi hal pertama yang dilakukan.

Jadi efektivitas yang ditunjukkan vaksin Pfizer dan AstraZeneca pada perlindungan atas varian India dan varian Kent setelah disuntikkan dua dosis memberikan kelegaan tersendiri.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x