Kompas TV internasional kompas dunia

Nakba Day 15 Mei, Hari Bencana bagi Palestina Usai Zionis Deklarasi Israel

Kompas.tv - 15 Mei 2021, 18:52 WIB
nakba-day-15-mei-hari-bencana-bagi-palestina-usai-zionis-deklarasi-israel
Dua orang warga Palestina tampak melintasi sebuah gedung bertingkat 15 yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza City, Kamis (13/5/2021). (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

Warga Arab Israel itu berjumlah 20% dari total penduduk Israel, yaitu sekitar 9,3 juta orang.

Baca Juga: Konflik dengan Palestina, Israel Tambah Kekuatan Pasukan dan Tank di Gaza

Sementara, 5 juta penduduk Palestina lainnya tinggal di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Di sisi lain, 6 juta warga Arab Palestina lainnya mesti mengungsi ke berbagai negara dunia.

Padahal, wilayah klaim Israel jauh lebih luas dari wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. 

Luas wilayah Israel itu luas sekitar 20 ribu kilometer per segi. Sedangkan, luas wilayah Palestina kira-kira 5,6 ribu sampai 6,2 ribu kilometer per segi.

Sebab pengusiran ini, penduduk Palestina selalu mengenang tanggal 15 Mei sebagai Nakba Day atau “Hari Bencana”.

Menurut Joseph Masaad, Profesor Sejarah dan Politik Arab Modern Universitas Colombia, perayaan hari Nakba ini adalah bentuk perlawanan terhadap Zionis.

"Inilah tepatnya yang melukai gerakan Israel dan Zionis. Ketidakmampuan Israel untuk menyelesaikan misinya untuk sepenuhnya menjajah Palestina, mengusir semua orang Palestina, untuk 'mengumpulkan' semua orang Yahudi di dunia di koloninya, membuat mereka tidak nyaman dan membuat proyek (negara Israel) selalu di masa sekarang,” beber Masaad.

Hari Nakba ini mengingatkan warga Arab akan pengusiran mereka. Bagi Masaad, perlawanan warga Arab atas klaim Israel adalah inti Hari Nakba ini.

Baca Juga: Korban Serangan Israel di Gaza Jadi 139 Orang, Warga Palestina: Pembantaian yang Sulit Diungkapkan

“(Masalah bagi Israel) dalam realisasinya, saat ini tidak ada tempat di 'Negara Yahudi' imajiner mereka yang tidak memiliki populasi Arab yang mengklaim wilayah itu,” imbuh Masaad.

Perlawanan ini pun masih menyala di tengah warga Arab di negara-negara lain, seperti Mesir dan Yordania.

“Orang-orang Arab masih menganggap perjuangan Palestina sebagai perjuangan mereka, meskipun pemerintah negara mereka tidak lagi menganggap penting hal itu,” ujar Adnan Abu Odeh, penduduk Palestina yang menetap di Yordania pernah menjabat sebagai Kepala Pengadilan Kerajaan Yordania.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x