Kompas TV internasional kompas dunia

Warga India Gunakan Kotoran Sapi untuk Tangkal Covid-19, Dokter: Itu Keyakinan, Tak Ada Bukti Ilmiah

Kompas.tv - 11 Mei 2021, 17:30 WIB
warga-india-gunakan-kotoran-sapi-untuk-tangkal-covid-19-dokter-itu-keyakinan-tak-ada-bukti-ilmiah
ILUSTRASI. Terapi kotoran sapi dipercaya akan meningkatkan kekebalan melawan penyakit virus corona (Covid-19) di Shree Swaminarayan Gurukul Vishwavidya Pratishthanam Gaushala atau penampungan sapi di pinggiran Ahmedabad, India, 9 Mei 2021. (Sumber: Kontan.co.id)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Eddward S Kennedy

NEW DELHI, KOMPAS.TV – Para dokter di India memperingatkan bahaya praktik penggunaan kotoran dan urin sapi yang dianggap akan menangkal Covid-19. Hal tersebut justru bisa menyebabkan penyakit lain.

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urine bekerja untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," kata Presiden Nasional di Indian Medical Association, Dr JA Jayalal, seperti dilansir Hindustan Times, Selasa (11/5/2021).

Selain itu, Dr. Jayalal menjelaskan juga risiko kesehatan dalam menjalani ritual tersebut.

Hewan seperti sapi bisa saja menularkan penyakit lain melalui kotoran mereka. Bahkan dikhawatirkan juga bisa berkontribusi pada penyebaran virus corona karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok.

Di Negara bagian Gujarat, India Barat, beberapa orang secara rutin mendatangi penampungan sapi untuk melumuri tubuh mereka dengan kotoran dan urin sapi sebagai rangkaian dari terapi kotoran sapi yang cukup populer.

Secara umum, mereka meyakini kotoran sapi memiliki khasiat terapeutik dan antiseptik.

Baca Juga: Puluhan Jenazah Diduga Korban Covid-19 Terdampar di Tepian Sungai Gangga India

Saat peserta ritual menunggu campuran kotoran dan urin sapi di tubuhnya mengering, mereka memeluk dan memberi sikap hormat kepada sapi di tempat penampungan. Kemudian, mereka mencuci tubuhnya dengan susu.

"Keyakinan mereka adalah bahwa terapi ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," kata manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, Gautam Manilal Borisa, dikutip dari India Times.

Pandemi virus corona telah menyebabkan kehancuran di India, dengan 22,66 juta kasus dan 246.116 kematian dilaporkan sejauh ini. Para ahli mengatakan jumlah sebenarnya bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.

Warga di seluruh negeri berjuang untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit, oksigen, atau obat-obatan, menyebabkan banyak yang meninggal karena kurangnya perawatan.

Baca Juga: Hoaks, Jambu Kristal Putih Bisa Jadi Penangkal Covid-19

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x