Kompas TV internasional kompas dunia

Roket China Seberat 18 Ton akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Diperkirakan Minggu Dini Hari Nanti

Kompas.tv - 8 Mei 2021, 18:08 WIB
roket-china-seberat-18-ton-akan-jatuh-tak-terkendali-ke-bumi-diperkirakan-minggu-dini-hari-nanti
Roket Long March 5B yang membawa modul untuk stasiun luar angkasa China. Puing-puing roket ini sedang jatuh ke bumi tak terkendali. (Sumber: Guo Wenbin/Xinhua via AP)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

Baca Juga: Warga Sekarat Karena Covid-19, PM India Modi Malah Teruskan Renovasi Parlemen Senilai Rp25 Triliun

Tak cuma itu, para pakar dan lembaga antariksa seluruh dunia juga tidak mengetahui di mana puing roket itu akan mendarat.

“Pendaratan kembali bisa terjadi di utara hingga sejauh Chicago, New York, Roma, dan Beijing atau ke selatan hingga Selandia Baru dan Chile,” tulis Aerospace.org.

Melansir ABC News, biasanya roket jatuh ke bumi dengan cara terkontrol dan mendarat di samudera. Namun, tak jelas mengapa roket ini jatuh tak terkendali.

"Saya mendengar spekulasi bahwa mereka (China) bermaksud untuk mengendalikannya dan sesuatu rusak. Banyak masalah terjadi di luar angkasa," ujar Ted Muelhaupt, Direktur Utama Aerospace's Center for Orbital Reentry and Debris Studies, dilansir dari ABC News.

Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian mengkritik China atas kejadian ini.

Baca Juga: Bentrokan Polisi Israel dan Jemaah Salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, 178 Warga Palestina Terluka

“Ini memang dilihat sebagai kelalaian. Ini adalah peluncuran kedua roket ini; puing-puing di Pantai Gading tahun lalu berasal dari peluncuran sebelumnya, yaitu roket yang pada dasarnya identik,” kata McDowell, dilansir dari BBC.

"Dua insiden ini [yang sekarang dan Pantai Gading] adalah dua objek terbesar yang sengaja dibiarkan masuk kembali ke bumi tanpa terkendali sejak Skylab pada 1979," imbuhnya.

Pada 1979 bagian dari stasiun luar angkasa Amerika Serikat jatuh ke Australia bagian barat hingga menarik perhatian seluruh dunia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x