Kompas TV internasional kompas dunia

Warga India Marah Kompetisi Kriket Berjalan di Tengah Tsunami Covid-19

Kompas.tv - 1 Mei 2021, 20:22 WIB
warga-india-marah-kompetisi-kriket-berjalan-di-tengah-tsunami-covid-19
Para pemain timnas kriket India saat bertanding melawan Inggris pada 4 Maret 2021. Kompetisi kriket Indian Premier League terus berjalan di tengah pandemi Covid-19. (Sumber: AP Photo/Aijaz Rahi)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Cerita Mahasiswa Indonesia yang Bertahan di Tengah Tsunami Covid-19 India

“Saat kita masih kanak-kanak, orang tua kita memberi tahu agar tidak bermain di jalan saat ada pemakaman di dekat rumah sebagai bentuk penghormatan dan berduka. Tapi, IPL masih berlangsung di Delhi hari ini,” cuit Souza di akun Twitter @fayedsouza.

Sementara, sebagian masyarakat India lain mendukung IPL terus berjalan. Kriket ini dianggap dapat membuat masyarakat lupa akan tragedi yang sedang berlangsung.

“Saya sepenuhnya mendukung kelanjutan @IPL. Setiap malam selama beberapa jam, cricket memberikan kontribusi positif bagi kesehatan mental jutaan pemirsa,” cuit pebisnis Rajeev Mantri di akun Twitter @RMantri.

Pada Jumat (30/1/2021), India kembali mencatat rekor dunia terbaru dengan 383 ribu kasus positif Covid-19 dalam satu hari. 

Melansir New York Times, seperlima dari orang yang melakukan tes Covid-19 di India terbukti positif terjangkit.

Para pakar khawatir jumlah kasus Covid-19 di India jauh lebih tinggi dari angka resmi.

Baca Juga: Menentang Suntik Vaksin, Dokter di Kenya Meninggal Akibat Covid-19

India saat ini kekurangan tempat tidur perawatan intensif pasien karena tsunami Covid-19. Keluarga pasien juga kerap terlihat meminta informasi soal persediaan oksigen dan obat-obatan di media sosial.

Sementara itu, pengelola kompetisi kriket IPL menyiapkan mobil ambulans dengan tempat tidur perawatan intensif di luar stadion untuk berjaga-jaga, bila ada pemain yang sakit.

“Mobil ambulans di luar stadion itu dapat menyelamatkan setidaknya 10 orang tiap hari. Para pemain ini mencuri. Kalau ada kesemapta, mereka akan merampok kayu-kayu untuk kremasi dan menjualnya ke pasar,” kata Ishan Singh, seorang penggemar kriket di Delhi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x