Kompas TV internasional kompas dunia

Pembunuh Perempuan Yahudi Yang Hisap Ganja Sampai Teler Tak Bisa Diadili, Rakyat Prancis Protes

Kompas.tv - 26 April 2021, 05:05 WIB
pembunuh-perempuan-yahudi-yang-hisap-ganja-sampai-teler-tak-bisa-diadili-rakyat-prancis-protes
Ribuan orang memadati Plaza Trocadero di depan Menara Eiffel untuk memprotes putusan pengadilan yang dianggap tidak adil di Paris, Prancis, Minggu (25/4/2021). Putusan tersebut menyatakan bahwa pembunuh seorang perempuan Yahudi bernama Sarah Halimi tak dapat diadili karena teler akibat kebanyakan mnghisap ganja. (Sumber: AP Photo/Michel Euler)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

Di bawah hukum Prancis, seseorang tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas tindakan yang dilakukannya saat kehilangan penilaian atau kendali diri karena gangguan kejiwaan. Sejak kematian Halimi, Traore berada dalam perawatan rumah sakit jiwa.

Robert Ejnes, diretur eksekutif CRIF, sebuah kelompok Yahudi Prancis, mengatakan bahwa ia datang ke Plaza Trocadero untuk mendukung para kerabat Halimi.

“Menurut saya, mereka seperti layaknya warga Prancis, mereka marah dan tidak mengerti sama sekali,” katanya.

“Inilah orang-orang yang mempercayai pemerintahan Prancis, sistem keadilan Prancis, dan yang berhadapan dengan keputusan yang sama sekali tidak adil ini.

Pembunuhnya diakui sebagai pembunuh, diakui sebagai antisemitik tapi dia tidak akan diadili. Sungguh tidak dapat diterima, dan sangat sulit bagi mereka bahkan untuk berduka,” paparnya.

Ilai Laymond, seorang mahasiswa hukum berusia 19 tahun yang turut berpartisipasi dalam aksi tersebut, mengatakan,

“Sebagai seorang Yahudi sekaligus warga negara Prancis, putusan pengadilan ini sangat mempengaruhi saya karena tidak masuk akal.”

“Dengan keputusan ini, kami merasa diabaikan,” katanya.

Baca Juga: Demonstrasi Anti-Prancis Kian Masif, Kedutaan Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron, menyerukan perubahan dalam hukum Prancis.

“Memutuskan menggunakan narkoba lalu ‘berbuat gila’, seharusnya tidak lantas menghilangkan tanggung jawab kriminal Anda,” ujar Macron seperti dikutip dari harian Le Figaro. Macron juga mengungkapkan dukungannya pada keluarga korban.

Menteri Kehakiman Eric Dupond-Moretti mencuitkan di Twitter pada Minggu (25/4/2021) bahwa ia akan mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Mei mendatang untuk mengisi kekosongan hukum Prancis terkait konsekuensi penggunaan narkoba secara sukarela.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x