Kompas TV internasional kompas dunia

Fotografer Indonesia, Joshua Irwandi, Meraih Tempat Kedua Penghargaan World Press Photo of the Year!

Kompas.tv - 15 April 2021, 23:14 WIB
fotografer-indonesia-joshua-irwandi-meraih-tempat-kedua-penghargaan-world-press-photo-of-the-year
Dalam foto yang dirilis oleh World Press Photo, Kamis 15 April 2021, karya Joshua Irwandi bertajuk The Human Cost of COVID-19 yang meraih juara kedua kategori General News Singles ini memperlihatkan jenazah terduga korban virus Corona dibungkus. (Sumber: Joshua Irwandi, World Press Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

THE HAGUE, KOMPAS.TV - Fotografer Indonesia, Joshua Irwandi meraih urutan kedua penghargaan tertinggi World Press Photo of the Year tahun ini kategori General News Singles, seperti dilansir Associated Press, Kamis, (15/04/2021).

Joshua Irwandi menampilkan foto suram dari jasad seorang terduga korban virus Corona yang dibungkus dengan plastik di sebuah rumah sakit di Indonesia 18 April tahun lalu.

Pilihan foto pemenang yang didominasi peristiwa pandemi global hampir tak terhindarkan untuk kontes yang berlangsung selama setahun, di mana berita di seluruh dunia didominasi oleh virus Corona yang telah menewaskan hampir 3 juta orang, termasuk lebih dari 360.000 di Brasil yang terpukul parah.

Urutan pertama atau penghargaan tertinggi tahun ini untuk World Press Photo of the Year kategori General News Singles adalah karya fotografer Denmark, Mads Nissen, yaitu sebuah foto yang melambangkan "cinta dan kasih sayang".

Foto tersebut menggambarkan seorang wanita Brasil berusia 85 tahun yang mendapatkan pelukan pertamanya setelah lima bulan dari seorang perawat menggunakan "tirai pelukan" transparan.

Baca Juga: Benarkah Foto Jenazah Corona di RS Settingan? Fotografer Jelaskan Prosesnya

Foto karya Mads Nissen, Politiken, Panos Pictures, yang memenangkan penghargaan World Press Photo of the Year, dan juara pertama kategori General News Singles, berjudul The First Embrace , memperlihatkan Rosa Luzia Lunardi (85) yang dipeluk oleh perawat Adriana Silva da Costa Souza, di rumah perawatan Viva Bem, Sao Paulo, Brazil, pada 5 Agustus 2020 (Sumber: Mads Nissen, Politiken, Panos Pictures, World Press Photo via AP)

Gambar oleh fotografer Denmark Mads Nissen menangkap momen Rosa Luzia Lunardi dipeluk oleh perawat Adriana Silva da Costa Souza di rumah perawatan Viva Bem di Sao Paulo pada 5 Agustus tahun lalu.

Tirai dari plastik bening - tepi kuningnya dilipat menjadi bentuk yang menyerupai sepasang sayap kupu-kupu - memberi tafsir perlindungan, seperti halnya masker wajah perawat.

“Gambar ikonik Covid-19 ini mengenang momen paling luar biasa dalam hidup kita, di mana saja,” kata anggota juri Kevin WY Lee.

"Saya melihat kerapuhan, orang yang dicintai, rasa kehilangan dan perpisahan, kematian, tetapi, yang terpenting, juga kelangsungan hidup - semua menyatu menjadi sebuah potret. Jika Anda melihat potret itu cukup lama, Anda akan melihat sayap: simbol penerbangan dan harapan.”

Gambar yang diambil oleh Nissen untuk agensi Panos Pictures dan harian Denmark Politiken juga memenangkan juara pertama dalam kategori kontes bergengsi General News Singles.

“Pesan utama dari potret ini adalah empati. Cinta dan kasih sayang," kata Nissen dalam komentar yang dirilis oleh penyelenggara kontes.

Pandemi bahkan mencapai kategori Lingkungan, dengan fotografer AS Ralph Pace menang atas karya fotonya tentang singa laut California yang penasaran berenang menuju topeng wajah yang melayang di bawah air di lokasi penyelaman Breakwater di Monterey.

Juri melihat 74.470 foto karya 4.315 fotografer sebelum memilih pemenang dalam delapan kategori termasuk berita umum, olahraga, lingkungan, dan potret.

World Press Photo kategori Story tahun Ini diberikan kepada fotografer dokumenter Italia Antonio Faccilongo, yang bekerja untuk Getty Reportage, untuk serial berjudul "Habibi".

Serial foto karya Faccilongo itu bercerita tentang tahanan Palestina di penjara Israel yang menyelundupkan air mani mereka dari fasilitas penahanan, dengan harapan dapat membesarkan sebuah keluarga.

Baca Juga: Tetap Setia dengan Fotografi Analog

Foto karya Antonio Faccilongo, Getty Reportage, bagian dari serial foto bertajuk Habibi, yang memenangkan penghargaan World Press Photo Story of the Year dan juara pertama kategori Proyek Jangka Panjang menunjukkan Potret Mazen Rimawi, mantan Tahanan politik Palestina dan paman Majd Rimawi, yang ayahnya menjalani hukuman 25 tahun, pada 22 Desember 2019. Majd lahir pada 2013, mengikuti program bayi tabung. (Sumber: Antonio Faccilongo, Getty Reportage, World Press Photo via AP)

Pemenang kategori Spot News Singles adalah karya foto yang menggambarkan debat tentang ras di Amerika Serikat.

Foto karya Evelyn Hockstein untuk The Washington Post itu menunjukkan seorang pria kulit putih dan seorang wanita kulit hitam yang tidak bersepakat tentang penghapusan Emancipation Memorial di Washington DC menggambarkan seorang budak yang dibebaskan berlutut di kaki Abraham Lincoln.

Gerakan Black Lives Matter juga tampil, di mana fotografer AP John Minchillo meraih urutan ketiga kategori Spot News Stories dengan karya serialnya tentang peristiwa menyusul pembunuhan George Floyd. 

Sementara, dalam kategori tersebut, tempat teratas diduduki fotografer Italia Lorenzo Tugnoli yang bekerja untuk Contrasto dengan karya serialnya yang mendokumentasikan ledakan di pelabuhan Beirut. 

Kategori Cerita Masalah Kontemporer dimenangkan oleh fotografer Rusia Alexey Vasilyev dengan karya serial tentang industri film di wilayah timur laut Rusia Sakha.

Fotografer Associated Press Maya Alleruzzo menempati posisi kedua dalam kategori dengan cerita tentang kelompok Negara Islam yang memperbudak perempuan Yazidi di Irak.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x