Kompas TV internasional kompas dunia

Ditemukan Koin Arab Kuno yang Diyakini Dapat Ungkap Pembajakan Kapal Jamaah Haji Ratusan Tahun Silam

Kompas.tv - 2 April 2021, 12:45 WIB
ditemukan-koin-arab-kuno-yang-diyakini-dapat-ungkap-pembajakan-kapal-jamaah-haji-ratusan-tahun-silam
Koin perak Arab dari abad ke-17, yang dicetak di Yaman pada tahun 1693. Koin ini ditemukan oleh detektor logam Jim Bailey, yang berkeyakinan bahwa koin ini dijarah oleh bajak laut Inggris Henry Every pada tahun 1695 dari jamaah yang baru pulang berhaji dari Mekah menuju India. (Sumber: Foto AP / Steven Senne)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Eddward S Kennedy

Bailey menggali tanah dan kemudian menemukan koin kuno tersebut. Awalnya, Bailey menyangka koin yang ditemukannya merupakan koin Spanyol atau koin yang dicetak oleh koloni Teluk Massachusetts.

Namun ketika dia melihat lebih dekat, dia melihat tulisan Arab dalam koin itu. Jantung Bailey berdetak kencang, dia kemudian membatin, “Ya Tuhan!”.

Penelitian kemudian memastikan bahwa koin kuno itu dicetak pada tahun 1693 di Yaman. Fakta ini menimbulkan pertanyaan: tidak ada bukti para penjajah Amerika ketika itu pernah melakukan perjalanan ke Timur Tengah.

Lalu dari manakah koin Arab kuno ini berasal?

Baca Juga: Serunya Makan Malam Di Kapal Bajak laut

Sejak saat itu, pendeteksi lain telah menemukan 15 koin Arab dari era yang sama. Sebanyak 10 koin ditemukan di Massachusetts, tiga di Rhode Island dan dua di Connecticut.

Satu koin lagi ditemukan di North Carolina, di mana catatan menunjukkan beberapa anak buah Every pertama kali merapat ke daratan di wilayah ini.

"Sepertinya beberapa kru Every menetap di New England dan berintegrasi," kata Sarah Sportman, arkeolog dari Connecticut, tempat salah satu koin ditemukan pada tahun 2018.

“Ini hampir seperti skema pencucian uang,” katanya.

Kemudian diperkirakan, Every bersembunyi di New England dan menyamar sebagai budak. Profesi ini muncul di New England pada tahun 1690-an. Dalam perjalanan Every ke Bahama, dia bahkan berhenti di pulau Reunion Prancis untuk mendapatkan beberapa tawanan. Kemudian dia meniru penampilan para tawanan.

Selain itu, ada catatan yang menuliskan tentang sebuah kapal bernama ‘Sea Flower’. Kapal ini pernah digunakan para perompak setelah meninggalkan kapal ‘Fancy’. ‘Sea Flower’ kemudian tiba di Newport, Rhode Island, yang menjadi pusat utama perdagangan budak di Amerika Utara pada abad ke-18.

“Ada dokumentasi sumber utama yang menunjukkan bahwa Amerika adalah basis operasi bajak laut,” kata Bailey yang memegang gelar di bidang antropologi dari Universitas Rhode Island dan bekerja sebagai asisten arkeologi.

Mark Hanna, seorang profesor sejarah di University of California-San Diego dan seorang ahli pembajakan mengatakan, dia seperti kehilangan akal sehat ketika pertama kali melihat foto koin kuno yang ditemukan Bailey.

“Menemukan koin-koin itu, bagi saya, adalah hal yang sangat besar,” kata Hanna.

Kisah hilangnya Every merupakan misteri besar dan telah menginspirasi buku, video game dan bahkan film. Pada tahun 2020, Steven Johnson menulis kisahnya dalam buku berjudul "Enemy of All Mankind".

Serial video game "Uncharted" dari PlayStation juga terinspirasi dari kisah ini. Selain itu, pada tahun 2022 Sony Pictures akan merilis film "Uncharted" yang dibintangi Tom Holland, Mark Wahlberg, dan Antonio Banderas, yang terinspirasi dari kisah Every.

Bailey kini menyimpan koin-koin berharga tersebut di dalam brankas. Dia mengatakan akan terus menggali dan mencari koin-koin kuno.

“Bagi saya, ini selalu tentang sensasi berburu, bukan tentang uang,” katanya. "Satu-satunya hal yang lebih baik daripada menemukan benda-benda ini adalah cerita yang telah lama hilang di baliknya."




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x