Kompas TV internasional kompas dunia

Hong Kong Kembali Gunakan Vaksin Pfizer Usai Penangguhan Selama 12 Hari karena Kemasan Rusak

Kompas.tv - 1 April 2021, 17:06 WIB
hong-kong-kembali-gunakan-vaksin-pfizer-usai-penangguhan-selama-12-hari-karena-kemasan-rusak
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menerima dosis kedua vaksin Covid-19 buatan Sinovac di kantor Pemerintah Pusat di Hong Kong, Senin (22/3/2021). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Eddward S Kennedy

HONG KONG, KOMPAS.TV - Hong Kong akan melanjutkan penggunaan vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech. Sebelumnya, Hong Kong menangguhkan pemberian vaksin Pfizer selama 12 hari karena ditemukannya cacat pada kemasan vaksin tersebut.

Tambahan 300.000 dosis vaksin Pfizer diharapkan tiba di Hong Kong pada hari Jumat (2/4/2021). Hal ini dinyatakan oleh Menteri Layanan Sipil Hong Kong Patrick Nip, Kamis (1/4/2021)

Pejabat kesehatan menyatakan, penyelidikan oleh BioNTech tidak menemukan masalah keamanan dalam batch vaksin yang ditemukan dengan kemasan yang cacat.

Baca Juga: Temukan Satu Batch Vaksin Bertutup Rusak, Hong Kong Hentikan Sementara Penggunaan Pfizer

“BioNTech yakin bahwa keampuhan vaksin tersebut tidak terpengaruh, jadi masyarakat yang telah menggunakan vaksin BioNTech tidak perlu khawatir,” kata Constance Chan, Direktur Kesehatan Hong Kong seperti dikutip dari Associated Press.

Cacat kemasan yang ditemukan pada vaksin Pfizer di Hong Kong berupa kemasan dengan tutup yang longgar dan kebocoran dari beberapa botol.

“Pemeriksaan acak juga akan ditingkatkan untuk memastikan bahwa kemasan vaksin aman,” tambahnya.

Beberapa warga yang mengalami penangguhan penerimaan vaksinasi karena kasus kemasan rusak ini, akan menunggu untuk menerima dosis kedua vaksin Pfizer. Sebelum penangguhan, sekitar 151.000 orang telah mendapatkan vaksin Pfizer di kota itu.

Baca Juga: Hong Kong Memulai Vaksinasi Massal Dengan Vaksin Sinovac

Penangguhan pemberian vaksin merupakan pukulan berat bagi upaya vaksinasi massal di Hong Kong.

Sejak vaksinasi dimulai pada Februari, hanya sekitar 6% populasi yang mendaftar dan menerima suntikan. Jumlah ini dinilai cukup kecil dibandingkan dengan persentase sebanyak 16% di Singapura, yang memulai vaksinasi hanya beberapa hari sebelumnya.

Selain vaksin Pfizer, penduduk Hong Kong memiliki pilihan untuk menerima suntikan Sinovac buatan China.

Namun demikian, permintaan akan vaksin Sinovac di Hong Kong semakin menurun setelah adanya laporan bahwa beberapa orang yang memiliki penyakit kronis, meninggal setelah mendapatkan vaksin Pfizer.

Pejabat Hong Kong mengatakan kematian itu tidak terkait langsung dengan vaksin. Namun masyarakat Hong Kong sudah terlanjur tidak percaya terhadap vaksin Sinovac.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x