Kompas TV internasional kompas dunia

Bill Gates Biayai Proyek Kontroversial Meredupkan Matahari

Kompas.tv - 30 Maret 2021, 18:47 WIB
bill-gates-biayai-proyek-kontroversial-meredupkan-matahari
Pendiri Microsoft Bill Gates membiayai sebuah proyek meredupkan matahari untuk menghadapi krisis iklim. (Sumber: Xinhua/Qin Lang)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

Pihak kontra mengkhawatirkan risiko yang tak terduga seperti perubahan cuaca yang ekstrem.

Sementara, kalangan peduli lingkungan berpendapat, cara ini mengabaikan pola konsumsi dan produksi di seluruh dunia yang saat ini menyebabkan masalah lingkungan.

Baca Juga: Sekjen PBB Sambut Baik Kembalinya Amerika Serikat ke Dalam Traktat Perubahan Iklim Paris

Mengutip Forbes, suhu bumi pernah membeku pada tahun 1815.

Hal itu menyebabkan gagal panen dan bencana kelaparan.

Sementara, ilmuwan Inggris menyebut partikel aerosol di stratosfer dari letusan gunung berapi di Alaska dan Meksiko sebagai penyebab potensial kekeringan di wilayah Sahel Afrika. 

Frank Keutsch, salah seorang pimpinan riset proyek ini sendiri mengaku kaget saat pertama kali mendengar ide ini.

“Benar-benar gila. Aku bertanya pada diri sendiri. Saya seorang ahli kimia atmosfer, apa yang bisa saya lakukan?” kata Keutsch, dikutip dari Nature.

Bagaimana pun, Keutsch tetap bergabung memimpin proyek ini bersama ahli kimia atmosfer Harvard University James Anderson dan fisikawan eksperimental David Keith.

Meski terus mengerjakan proyek ini, Keutsch tetap menyadari bahayanya.

Baca Juga: Habitat Rusak, Populasi Gajah Hutan dan Gajah Sabana Afrika Kian Terancam!

“Kami sebenarnya tidak tahu apa yang akan dilakukannya, karena tidak ada (Calcium Carbonat) di stratosfer. Itu jelas lampu merah,” ujar Keutsch.

Sebab itu, ia masih terus melakukan penelitian.

Pada 2018 kelompok peneliti Harvard itu melakukan uji coba menyebarkan partikel Calcium Carbonat menggunakan dua balon udara.

“Penelitian lebih lanjut tentang ini dan metode serupa dapat mengarah pada pengurangan risiko dan meningkatkan kemanjuran metode geoengineering surya,” tulis Keith dan timnya dalam sebuah laporan penelitian pada 2017.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x