Kompas TV internasional kompas dunia

Gubernur The Fed soal Mata Uang Kripto: Itu Aset Spekulatif

Kompas.tv - 23 Maret 2021, 13:15 WIB
gubernur-the-fed-soal-mata-uang-kripto-itu-aset-spekulatif
Ilustrasi mata uang Bitcoin. (Sumber: Onov3056, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV- Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menyebut mata uang kriptografi atau cryptocurrency sebagai aset spekulatif.

Dikutip dari CNBC, Powell menyatakan nilai uang kripto sangat tidak stabil dan  bukan merupakan investasi yang berguna untuk disimpan. Sehingga tidak bisa menggantikan dollar AS maupun emas.

Salah satu mata uang kripto, bitcoin, nilainya melonjak sangat tajam. Lantaran sejumlah perusahaan besar menggunakannya sebagai alat tukar. Seperti Tesla, MicroStrategy, dan Square yang juga berinvestasi dalam bentuk mata uang kripto.

Baca Juga: Kehilangan Rp 210 Triliun karena Bitcoin, Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya Sejagat

"Mereka sangat mudah berubah dan oleh karena itu tidak benar-benar penyimpan nilai yang berguna dan mereka tidak didukung oleh apa pun. Ini lebih merupakan aset spekulatif yang pada dasarnya adalah pengganti emas daripada dolar," kata Powell, Selasa (23/3/2021).

Powell menjelaskan, The Fed telah mengerjakan sistem pembayarannya sendiri untuk memfasilitasi transfer uang lebih cepat. Sistem itu akan selesai dalam 2 tahun ke depan.

Ternyata, The Fed juga tengah mengkaji apakah koin digital bank sentral diperlukan.

Baca Juga: Uang Baru Pecahan Rp 75.000 Kini Bisa Ditukar Sebanyak-banyaknya

The Fed Boston, tahun lalu mengadakan kemitraan dengan Massachusetts Institute of Technology  untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral.

Powell mengatakan Kongres AS kemungkinan harus mengesahkan beberapa jenis undang-undang sebelum The Fed dapat melanjutkan mengembangkan mata uangnya sendiri.

"Kami membutuhkan dukungan dari Kongres, dari administrasi, elemen masyarakat luas. Karena kami belum benar-benar memulai pekerjaan keterlibatan publik tersebut. Kami mengharapkan  untuk bergerak dengan sangat hati-hati dan transparan terkait pengembangan mata uang digital bank sentral," jelas Powell.

Ia menekankan, pandemi COVID-19 mengajarkan pentingnya mengembangkan sistem pembayaran yang lebih baik, sehingga uang dapat dengan cepat mengalir ke mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Transaksi Gunakan Dinar - Dirham Melanggar UU Mata Uang – Aiman




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x