Kompas TV internasional kompas dunia

Ulama Iran: Mereka yang Mendapat Vaksin Covid-19 Berubah jadi Homoseksual

Kompas.tv - 9 Februari 2021, 12:27 WIB
ulama-iran-mereka-yang-mendapat-vaksin-covid-19-berubah-jadi-homoseksual
Ayatollah Abbas Tabrizian, ulama Iran yang menyebut vaksin Covid-19 membuat orang jadi homoseksual. (Sumber: Daily Star)
Penulis : Rizky L Pratama

TEHERAN, KOMPAS.TV - Seorang ulama asal Iran menuai kontroversi melalui ucapannya yang menyatakan penerima vaksin Covid-19 bakal berubah jadi homoseksual.

Ayatollah Abbas Tabrizian melontarkan ujaran homofobia itu di kanal Telegram-nya yang mempunyai 210.000 pengikut.

Baca Juga: Tolak Impor Vaksin AS dan Inggris, Iran Terima Pengiriman Pertama Vaksin Sputnik V dari Rusia

"Jangan dekat-dekat dengan orang yang mendapat vaksin Covid-19. Mereka sudah berubah jadi homoseksual," kata Ayatollah Tabrizian.

Ini menjadi kesekian kalinya ulama yang berasal dari Qom itu mengolok obat-obatan yang dikembangkan oleh negara Barat.

Sebelumnya, dia pernah disorot karena membakar buku Harrison's Manual of Medicine. Ayatollah menganggap isi di buku tersebut "tidak relevan".

Baca Juga: Joe Biden Ungkapkan Syarat Jika Iran ingin Sanksi Ekonomi Diangkat

Komentar Ayatollah Tabrizian soal vaksin virus corona tersebut langsung mendapatkan kecaman, bahkan dari sesama warga Iran.

Salah seorang pembangkang Teheran, Sheina Vojoudi kepada The Jerusalem Post mengatakan, Tabrizian mengomentari sebuah isu dengan mengaitkan ke seksualitas.

"Ulama di Iran mengalami kekurangan baik di pengetahuan maupun kemanusiaan," kata Vojoudi.

Baca Juga: Paus Fransiskus Dukung Homoseksual dalam Film Dokumenter Francesco

Dikutip dari Daily Star Senin (8/2/2021), Vojoudi mengatakan tujuan dari Ayatollah Tabrizian adalah menyebarkan ketakutan supaya orang takut divaksinasi.

Karena itu, rezim yang berkuasa bisa mendapat vaksin dari Pfizer, dan berdalih mereka tak bisa menyediakan karena tak percaya Barat.

Aktivis HAM asal Inggris Peter Tatchell menyatakan, Ayatollah Tabrizian menggabungkan ketidatahuan ilmiah dan seruan homofobia.

Tatchell berkata, si ulama sudah menebarkan rasa benci kepada program vaksin Covid-19 dan LGBTQ tanpa menyodorkan bukti valid soal ucapannya.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: TV Pemerintah Ancam Pendemo Akan Ditindak, Kaum LGBTQ Turun Gunung Berunjuk Rasa

"Dengan membuat publik takut dan menentang vaksin virus corona, Tabrizian makin memperparah wabah dan membuat warga makin dalam bahaya," kecamnya.

Tatchell melanjutkan, Ayatollah Tabrizian merupakan tipikal pemimpin agama yang selalu mengambinghitamkan LGBTQ daripada berusaha mencari tahu kebenarannya.

Iran memang dikenal salah satu negara yang “kurang ramah” terhadap kaum homoseksial. Ribuan orang gay diyakini sudah dieksekusi di Iran sejak revolusi 1979, termasuk eksekusi terbaru pada 2019.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x