Kompas TV internasional kompas dunia

Riset Bloomberg: Indonesia Butuh 10 Tahun Lebih untuk Atasi Pandemi Covid-19

Kompas.tv - 7 Februari 2021, 20:28 WIB
riset-bloomberg-indonesia-butuh-10-tahun-lebih-untuk-atasi-pandemi-covid-19
Berdasarkan riset Bloomberg, Indonesia diperkirakan akan menghabiskan waktu 10 tahun, bahkan lebih, untuk mengatasi pandemi Covid-19. (Sumber: Strait Times)

Target ini berdasarkan perhitungan yang telah dilakukannya. Menurut Jokowi, Indonesia memiliki 30.000 vaksinator di 10.000 puskesmas dan 3.000 rumah sakit.

Paling tidak satu juta orang bisa divaksin dalam satu hari.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Jusuf Kalla: Bisa Percepat Target Pemerintah

"Ini kenapa, seperti yang sudah saya bilang, tidak sampai setahun vaksinasi ini sudah bisa kita selesaikan. Karena angka-angkanya saya hitung, kita bisa," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam 11th Kompas 100CEO Forum 2021 yang digelar secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Selain, Presiden Jokowi pun sedang mempertimbangkan adanya vaksinasi Covid-19 secara mandiri.

Alasannya, "Karena kita perlu mempercepat, perlu sebanyak-banyaknya. Apalagi biayanya ditanggung oleh perusahaan sendiri. Kenapa tidak."

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan vaksinasi Covid-19 akan selesai dalam jangka waktu 15 bulan. Ini pun tergantung pada pasokan vaksin yang dipesan pemerintah.

Hal itu dikatakan Budi Gunadi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (12/1/2021) lalu.

Baca Juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac Disuntikkan pada Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Ini Syaratnya

Saat ini pemerintah telah memiliki kontrak pembelian sekitar 270 juta dari kebutuhan sebesar 426 juta dosis vaksin Covid-19.

Jika kontrak dengan Pfizer-BioNtech bisa difinalisasi, maka akan terdapat tambahan sekitar 329 juta dosis.

Kemudian, pemerintah juga sedang mengupayakan vaksin gratis dari Covax/Gavi, suatu wadah kerja sama multilateral untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Jika tidak dapat gratis, maka Indonesia akan membeli vaksin Covax/Gavi sebanyak 54 juta, dan terdapat opsi 108 juta dosis vaksin.

"Sehingga total yang kontrak dan juga opsi adalah 666 juta," kata Budi Gunadi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x