Kompas TV internasional kompas dunia

Pemerintah China Berikan Persetujuan Bersyarat Vaksin Covid-19 Buatan Sinopharm

Kompas.tv - 31 Desember 2020, 15:42 WIB
pemerintah-china-berikan-persetujuan-bersyarat-vaksin-covid-19-buatan-sinopharm
Vaksin COVID-19 di pabrik Beijing Biological Products Institute Co, Ltd, unit dari BUMN China, Sinopharm di Beijing. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

BEIJING, KOMPAS TV – Regulator Kesehatan Pemerintah China memberi persetujuan bersyarat bagi vaksin Covid-19 buatan Beijing Institute of Biological Products, unit dari BUMN China Sinopharm, menyusul pengumuman dari perusahaan pembuatnya bahwa vaksin tersebut 79,3% efektif, demikian dilansir Associated Press, Kamis (31/12/2020)

Vaksin yang terdiri dari dua dosis suntikan itu adalah vaksin Covid-19 pertama yang mendapat persetujuan pemerintah China untuk digunakan secara umum.

Persetujuan itu, seperti dilaporkan Associated Press, datang saat China memulai vaksinasi kepada 50 juta orang sebelum perayaan Imlek atau Tahun Baru China Februari mendatang.

Persetujuan bersyarat untuk penggunaan umum artinya karena penelitian masih berlangsung maka pembuatnya wajib memberi laporan lebih lanjut tentang reaksi negatif apapun setelah vaksin tersebut dijual dan digunakan umum, demikian laporan Associated Press mengutip Chen Shifei, Deputi Komisioner Badan Produk Medis Nasional China (National Medical Products Association).

Baca Juga: Sinopharm Umumkan Vaksin Covid-19 Mereka 79,3% Efektif

Chen Shifei menegaskan perusahaan pembuatnya,”harus selalu memperbarui instruksi tentang vaksin beserta labelnya, dan melaporkan kepada lembaganya,”

Vaksin Covid-19 itu dibuat Beijing Institute of Biological Products, anak perusahaan konglomerat BUMN China, Sinopharm. Perusahaan tersebut kemarin (30/12/2020) mengumumkan data awal hasil uji klinis tahap akhir yang menunjukkan vaksin itu 79,3% efektif.

Vaksin itu disebut sebagai inactive vaccine, yang artinya virus tersebut dibiakkan lalu dibunuh di laboratorium. Sisa-sisa virus itulah yang disuntikkan ke tubuh manusia untuk membangun respon kekebalan tubuh.

Bukti final atas efektivitas vaksin tersebut akan bergantung pada penerbitan lebih banyak lagi data tentang vaksin tersebut.

Sinopharm adalah satu dari setidaknya lima pembuat vaksin di China yang terjun dalam kompetisi global untuk menciptakan vaksin untuk penyakit yang telah meminta nyawa 1,8 juta manusia di seluruh dunia.

Selain vaksinasi darurat yang sedang berlangsung, China berencana untuk mulai memvaksinasi populasi berisiko tinggi, seperti lansia serta orang yang sudah menderita penyakit kronis. Para pejabat China tidak mengatakan berapa persen dari populasi yang akan mereka vaksinasi.

Baca Juga: Uni Emirat Arab: Vaksin Covid-19 Sinopharm 86% Efektif

“Ini berbeda di setiap negara, tetapi pemikiran umumnya adalah harus mencapai 60% untuk melindungi seluruh penduduk,” kata Zeng Yixin, wakil menteri pada Komisi Kesehatan Nasional.

4,5 juta dosis vaksin telah diberikan dalam bingkain penggunaan darurat, termasuk 3 juta dalam dua minggu terakhir, kata Zeng.

Persetujuan otoritas China atas vaksin buatan Sinopharm adalah harapan bagi negara-negara di seluruh dunia yang mungkin tidak memiliki akses ke suntikan Pfizer atau Moderna, yang memiliki persyaratan jaringan rantai distribusi dan penyimpanan suhu super dingin lebih ketat. Vaksin Sinopharm dapat disimpan pada 2 hingga 8 derajat Celcius (36 hingga 46 derajat Fahrenheit), atau suhu pendinginan normal.

Vaksin Sinopharm telah disetujui di Uni Emirat Arab dan Bahrain, dan dijadwalkan untuk digunakan selanjutnya di Maroko.

Baca Juga: BPOM Klaim Keamanan Vaksin Sinovac - LAPORAN KHUSUS

Negara lain juga telah membeli dosis kandidat vaksin China lainnya, yang dibuat oleh Sinovac Biotech. Turki menerima pengiriman minggu ini sebanyak 3 juta dosis. Indonesia dan Brazil semuanya telah membeli vaksin Sinovac.

China sangat ingin mendistribusikan vaksinnya secara global, didorong oleh keinginan untuk memperbaiki kerusakan citranya akibat pandemi yang dimulai setahun lalu di pusat kota Wuhan.

Presiden Xi Jinping telah berjanji untuk menyumbangkan vaksin sebagai barang publik untuk dunia dan China telah bergabung dengan COVAX, sebuah rencana global untuk distribusi dan akses yang setara.

“Kami sangat menantikan vaksin China untuk segera dimasukkan dalam bank vaksin COVAX dan segera mendapatkan prakualifikasi WHO,” kata Shen Bo, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.

Memenuhi kualifikasi WHO dapat memberikan jaminan kepada seluruh dunia tentang kualitas dan kemanjuran vaksin China, yang menghadapi masalah reputasi di negara asalnya. Ini juga akan membuka jalan bagi vaksin China untuk didistribusikan dalam COVAX dan berpotensi di negara-negara yang tidak memiliki badan pengatur sendiri.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x