Kompas TV internasional kompas dunia

Pandemi Corona, Kasus Kekerasan Seksual hingga Hamil Diluar Nikah di Jepang Meningkat

Kompas.tv - 24 Desember 2020, 22:25 WIB
pandemi-corona-kasus-kekerasan-seksual-hingga-hamil-diluar-nikah-di-jepang-meningkat
Ilustrasi Jepang. (Sumber: Pixabay Via Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati

Noriko Matsuoka mengatakan, ada sekitar 70 panggilan konsultasi dalam enam bulan dari April hingga September, termasuk periode keadaan darurat nasional dari awal April hingga akhir Mei, mendekati sekitar 100 panggilan yang diterimanya sepanjang 2019.

"Ada peningkatan nyata dalam jenis konsultasi ini, yang tampaknya merupakan konsekuensi dari COVID-19," kata Matsuoka.

Hampir setengah dari panggilan tersebut berasal dari remaja, banyak dari mereka adalah gadis-gadis muda.

Baca Juga: Donald Trump Veto RUU Pertahanan AS, Demokrat Menentang

Menurut Matsuika, tidak adanya kegiatan sekolah atau klub untuk dihadiri membuatb eberapa dari mereka telah menggunakan media sosial untuk mulai bertemu dengan orang yang tidak mereka kenal.

Sementara itu, Hatsumi Sato, Direktur SOS Shinjuku-Kids & Family, sebuah kelompok nirlaba yang berbasis di Tokyo yang mendukung ibu dan wanita hamil di usia belasan dan 20-an, mengatakan ada kekhawatiran yang semakin besar bahwa semakin banyak perempuan muda menjadi korban kekerasan seksual sebagai korban kekerasan seksual,  akibat tinggal di rumah selama pandemi.

“Kasus kekerasan seksual yang menonjol dari anggota keluarga, seperti saudara laki-laki atau ayah tiri, sementara gadis-gadis ini berada di rumah selama penutupan sekolah. Banyak yang datang untuk berkonsultasi melakukannya sebagai upaya terakhir karena mereka merasa tidak dapat berbicara dengan ibu atau polisi mereka", kata Hatsumi Sato

Baca Juga: UEA Izinkan Penggunaan Gelatin Babi untuk Vaksin Covid-19

Upaya Perlindungan Kelompok Perempuan Usia Muda

Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, meluncurkan studi nasional untuk membuat kebijakan perlindungan terhadap kaum perempuan usia muda.

Hal ini dilakukan terkait adanya temuan peningkatan angka kehamilan di kalangan remaja usia 20-an diantaranya akibat kasus pelecehan seksual selama pandemi Virus Corona.

Tim peneliti dari Kementerian Kesehatan, melihat peningkatan kehamilan tak terduga sangat mencolok di kalangan remaja perempuan dan wanita berusia 20-an.

Baca Juga: Istrinya Pindah Partai, Sang Suami Langsung Gugat Cerai

Mereka juga mengatakan, seperti halnya data pemerintah, bahwa kasus-kasus pelecehan seksual meningkat sebagai akibat tidak langsung dari pandemi.

Tim peneliti kementerian kesehatan telah meminta kerja sama dari sekitar 190 institusi medis nasional yang melakukan aborsi.

Tim ini akan menilai berapa banyak kasus aborsi tahun ini yang dikaitkan dengan penurunan pendapatan dan pengangguran karena pandemi dan dampak dari permintaan tinggal di rumah secara sukarela yang mungkin dihadapi para perempuan tersebut.

(Andi Lala)



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x