Kompas TV internasional kompas dunia

KTT G-20 Diakhiri Dengan Dukungan Vaksin Covid-19 Untuk Dunia

Kompas.tv - 23 November 2020, 05:37 WIB
ktt-g-20-diakhiri-dengan-dukungan-vaksin-covid-19-untuk-dunia
KTT G-20 tahun 2020 berlangsung secara virtual, dengan Arab Saudi sebagai penyelenggara. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

DUBAI, KOMPAS.TV - Para pemimpin negara-negara terkuat di dunia merampungkan KTT G-20 pada Minggu (22/11/2020). Mereka berjanji akan melakukan upaya apapun untuk melindungi nyawa dan memastikan akses yang terjangkau pada vaksin Covid-19 untuk semua orang.

KTT G-20 yang berlangsung selama dua hari, dilansungkan di tengah pandemi Covid-19 yang telah menewaskan sedikitnya 1,38 juta orang di seluruh dunia. Virus ini juga telah menghilangkan ratusan juta pekerjaan secara global dan menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan yang dalam.

Baca Juga: Di KTT G-20, Presiden Jokowi Dorong Akses Vaksin Corona Dibuka untuk Semua Negara

Virus itu menunjukkan kerentanan dalam kesiapsiagaan dan menggarisbawahi tantangan bersama yang dihadapi dunia. Hal ini disebutkan dalam pernyataan akhir pemimpin G-20 yang sangat berfokus pada perang melawan virus corona, meningkatkan perlindungan lingkungan, dan mendukung perekonomian global.

G-20 berjanji untuk tidak akan menepikan upaya untuk melindungi nyawa.

Negara-negara G-20, yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), India, China, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Indonesia dan negara-negara lainnya, juga menekankan pentingnya akses global pada vaksin, obat-obatan, dan tes Covid-19.

“Kami tidak akan menepikan upaya untuk memastikan akses yang terjangkau dan setara bagi semua orang, sesuai dengan komitmen anggota untuk mendorong inovasi,” kata pernyataan bersama pemimpin G-20, seperti dikutip dari the Associated Press.

G-20 menyatakan dukungan untuk upaya seperti COVAX, yaitu inisiatif internasional untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke negara-negara di seluruh dunia. Namun demikian, AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, telah menolak untuk bergabung dalam upaya ini.

Baca Juga: [FULL] Isi Pidato Presiden dalam G-20

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, bahwa Jerman telah memberikan dukungan keuangan untuk inisiatif COVAX. Namun inisiatif ini masih membutuhkan lebih banyak dana.

Ada juga kekhawatiran bahwa negara-negara besar seperti Inggris, AS, Prancis, dan Jerman telah merundingkan kesepakatan dengan perusahaan farmasi secara langsung. Hal ini berarti, sebagian besar pasokan vaksin dunia tahun depan sudah dicadangkan untuk negara-negara tersebut.

"Untungnya, sekarang ada harapan untuk vaksin. Adalah penting bahwa vaksin  tidak hanya diberikan kepada negara-negara Eropa, tetapi juga untuk seluruh dunia,” ujar Kanselir Jerman Angela Merkel.

Baca Juga: Hadiri KTT G-20, Jokowi Ajak Negara G-20 Menangi Perang Melawan 2 Hal Ini

Dia mengatakan bahwa COVAX mulai bernegosiasi dengan produsen vaksin potensial berdasarkan dana yang sudah mereka miliki, tetapi dia khawatir negosiasi tersebut belum menemui kesepakatan.

Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman, melengkapi KTT tersebut dengan mengatakan bahwa G-20 berhasil mengirimkan pesan harapan dan jaminan kepada warganya dan semua warga dunia.

“Inilah yang dunia harapkan dari kami. Pencapaian hari ini adalah puncak dari upaya bersama kami sepanjang tahun yang penuh tantangan ini,” kata Raja Salman.

Arab Saudi memimpin G-20 tahun ini dan menjadi tuan rumah KTT virtual, yang sebelum pandemi awalnya  direncanakan akan diadakan langsung di Riyadh.

Selama pidato raja Saudi, layar video menunjukkan para pemimpin Jerman, Prancis, Inggris, Kanada, Korea Selatan, Cina, India, dan Afrika Selatan menonton hingga pidato terakhir.

Sedangkan Presiden AS Donald Trump ikut berpartisipasi dalam KTT dengan pidato yang telah direkam sebelumnya. Namun dia tidak hadir untuk mendengarkan kesimpulan KTT yang dibacakan secara virtual.

Tampaknya semua negara G-20 setuju dengan isi pernyataan akhir, kecuali Turki, yang akan memberikan konferensi pers pada lebih lanjut untuk menjelaskan pandangannya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x