Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

PPKM Darurat Diperpanjang, Berikut 5 Langkah Meminimalisasi Stres Akibat Pandemi Covid-19

Kompas.tv - 21 Juli 2021, 00:05 WIB
ppkm-darurat-diperpanjang-berikut-5-langkah-meminimalisasi-stres-akibat-pandemi-covid-19
Ilustrasi depresi oleh gempuran informasi Covid-19 (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus Covid-19 berdampak besar pada kehidupan. Tidak hanya kesehatan fisik, tapi juga psikis.

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang merasa bingung, cemas, stres, dan frustasi.

Ia memunculkan banyak kehawatiran. Dari risau masalah finansial, pekerjaan, masa depan, hingga kondisi setelah pandemi.

Kondisi begitu dibenarkan Joshua Morganstein, Asisten Direktur di Pusat Studi Stres Traumatis Uniformed Services University of the Health Sciences Amerika Serikat (AS).

"Gejala gangguan kesehatan mentalnya bisa jadi meningkat di masa pandemi," kata Joshua Morganstein dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/7/2021).

Lebih lagi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali resmi diperpanjang pemerintah hingga 25 Juli 2021.

Baca Juga: Unik! Hipnotis Untuk Hilangkan Takut Divaksin Covid-19

Meminimalisasi kekhawatiran itu, berikut 5 langkah atau tips yang dilansir dari Kompasiana.com, dan dapat Anda lakukan bila berda dalam kondisi stres tersebut:

Pertama, batasi dan seleksi sumber informasi yang diterima.

Beberapa WhatsApp Group yang cukup aktif dalam menanyakan dan membagikan informasi mengenai yang semakin membuat kita khawatir dengan kondisi sekarang; berita soal tabung oksigen menipis, donor plasma konvalesen, serta mengirimkan gambar-gambar rumah sakit yang selalu penuh.

Anda bisa mulai menonaktifkan akun media sosial agar tak mendapatkan kelebihan informasi yang mengganggu pikiran. Tapi bukan berarti menutup informasi yang ada.

Menonaktifkan media sosial juga baik dalam membatasi melihat unggahan-unggahan orang lain yang semakin membuatmu tak percaya diri dan khawatir dengan hidup.

Kedua, alihkan pada hobi.

Mengalihkan pikiran Anda pada hal-hal lain yang lebih menyenangkan bisa sangat  membantu. 

Misalnya, setiap hari selama dua minggu ini Anda rajin membuat kue. Tiada pagi tanpa membuat kue.

Sekadar mencium aroma kue buatan Anda, atau mengamati pertumbuhan tanaman sawi dan selada di halaman bisa membantu ketenangan dalam kepala Anda.

Selain berguna untuk mempertajam kemampuan dalam berkreasi lewat hobi, hal tersebut juga membantu pikiran Anda lebih rileks dan sedikit lupa dengan apa yang terjadi di luaran sana.

Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk hobi, bukan hanya membuat kue dan berkebun. Tapi bisa juga dengan menulis, membaca buku, dan banyak kegiatan lainnya.

Ketiga, perkaya pengetahuan tentang mengelola stres.

Saat dirasa tubuh dan pikiran Anda sudah mulai stres, maka Anda memperbanyak pengetahuan tentang cara mengatasinya agar tidak merugikan diri sendiri.

Tidak jarang stres berkepanjangan berakibat depresi berat. Bahkan, memicu penyakit di dalam tubuh.

Kekayaan pengetahuan akan stres pun bermanfaat bagi kita agar kita mengetahui rambu-rambu dalam kesehatan mental.

Keempat, sempatkan olahraga dan berjemur.

Selain untuk kebugaran, olahraga juga dapat membuat suasana hati lebih bahagia. Dilansir dari Halodoc, olahraga dapat mempengaruhi perilaku serta hormon dan saraf stres dalam tubuh agar menjadi lebih stabil.

Umumnya, setelah olahraga, tubuh akan menjadi lebih rileks dan suasana hati menjadi lebih tenang dan bahagia.

Tidak perlu ke tempat olahraga berbayar. Cukup di rumah; yoga, lari pagi di sekitar rumah, bersepeda, atau workout sederhana.

Kelima, meditasi.

Meditasi salah satu metode mengatasi kecemasan. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah tidur. Sekadar untuk menenangkan pikiran sambil menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Baca Juga: Kisah Titiek Puspa Sembuh dari Kanker dengan Meditasi: Rasanya Seperti Terbang




Sumber : Kompas TV/kompas.com/kompasiana


BERITA LAINNYA



Close Ads x