Ruy Iskandar, Aktor Betawi yang Tak Laku di Indonesia, Kini Jadi Letnan Jee di Serial Avatar

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ruy Iskandar mendadak jadi sorotan lantaran berhasil mendapat peran sebagai Letnan Jee di serial Netflix Avatar: The Last Airbender.

Ruy Iskandar sendiri adalah pria berdarah Indonesia asli anak Betawi. Karenanya, terlibatnya Ruy Iskandar dalam serial Avatar ini sukses mencuri atensi.

Lantas siapa Ruy Iskandar? Ia berperan sebagai Letnan Jee dalam serial tersebut. Namun, tak banyak yang tahu, Ruy Iskandar adalah orang Indonesia.

Tentunya aksi Ruy Iskandar pun menjadi perhatian publik beradegan di film kenamaan Hollywood tersebut. Bisa dikatakan, ia satu-satunya orang Indonesia yang berperan dalam film Avatar: The Last Airbender.

Baca Juga: Massa Demo Kembali Lakukan Aksi Protes Terkait Hak Angket di Depan Gedung DPR

Pada akun Instagramnya, @ruyiskandar ia sempat mengunggah momen dirinya bersama pemeran Avatar lainnya.

Postingan tersebut pun dikomentari para netizen Indonesia.

@ag**: Bang iskandar maen film skrg ya

@p**ruka: Gpp bang ga laku di indonesia karna spek akting orang indonesia ga kaya ekting luh.

Perjalanan Ruy Iskandar Tampil Sebagai Letnan Jee di Avatar: The Last Airbender

Rupanya, meski bisa berkiprah di industri film Hollywood, Ruy Iskandar justru mengaku tak laku di Indonesia.

Siapa sangka, kini Ruy Iskandar malah eksis sebagai aktor yang dipercaya memerankan peran penting dlam film laga aksi terbaru tahun ini.

Sang aktor mengungkapkan kekecewaannya terhadap industri perfilman Indonesia. Lantas seperti apa kisah Ruy Iskandar hingga bisa ditawari bermain ini di serial Avatar tersebut?

Dalam serial live-action garapan Netflix itu, Ruy menjadi Letnan Jee. Semua berawal dari tawaran casting director yang pernah bekerja dengannya di proyek lain.

"Ada casting director yang (saya) dulu pernah kerja sama dia. Dia suka pekerjaan saya," kata Ruy dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

Audisi itu berlangsung pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Aktor berusia 39 tahun itu harus menjalani proses casting atau audisi di depan produsernya langsung.

"Sebenarnya saya tidak dibilang untuk Avatar, naskah audisi bohongan," kata Ruy.

Namun, kebahagiaan setelah mendapatkan peran itu langsung terhapuskan kabar kurang menyenangkan. Ruy Iskandar mendapati kabar bahwa ibunya sakit keras di Indonesia.

"Itu hati saya sedikit senang dan sedih karena baru 24 jam dapat pekerjaan Avatar, terus saya dapat telepon dari Bapak bahwa Ibu sakit," kenangnya.

Ruy Iskandar kemudian menyelesaikan tugasnya bermain di serial Avatar: The Last Airbender.

Namun sejak Juli 2023, Ruy Iskandar memutuskan untuk meninggalkan kariernya di Hollywood demi mengurus keluarga di Indonesia.

Tak Laku di Indonesia

Pengalaman pahit saat berakting dan ikut casting di Indonesia tidak bisa ia lupakan.

Dulu ditolak casting di berbagai judul di Indonesia, Ruy malah melejit di luar negeri. Bahkan, dirinya masuk ranah industri Hollywood.

"Dari dulu saya sekolah di sini dan jatuh cinta pada akting di sini. Tapi kayaknya di sini industrinya sedikit lain ya, saya enggak diterima di sini," kata Ruy saat berbincang di Hype Talk Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Karena enggak tahu, karena mukanya lain, mungkin mulut saya terlalu gede kali ya," lanjutnya sambil tertawa.

Ruy Iskandar sempat mencoba casting, namun selalu tak membuahkan hasil.

Pria berusia 39 tahun ini merasa dirinya memang tak laku di industri perfilman Tanah Air, atau ditolak banyak penggagas film di indonesia.

"Tidak ada yang mau (pas casting), tidak laku di sini," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Intip Rahasia Sukses Budidaya Kurma Barhee di Jember

Profil Ruy Iskandar

Ruy Iskandar atau akrab disapa Ruy tersebut diketahui lahir di Indonesia pada tanggal 27 Juni 1984. Ia sempat bersekolah di Indonesia hingga bangku SMA sebelum akhirnya memilih mengejar karier dan mendalami dunia teater serta akting.

Tak hanya belajar secara praktik, Ruy juga mengambil program pascasarajana di New York University dan berhasil lulus pada tahun 2010. Pria berdarah Betawi ini pun mulai meniti kariernya dari satu panggung ke panggung teater lainnya saat berada di Chicago dan New York.