Kompas TV entertainment lifestyle

Oktober Bulan Kesadaran KDRT, Tak Hanya Kekerasan Fisik seperti yang Diduga Dialami Lesti Kejora

Kompas.tv - 3 Oktober 2022, 17:15 WIB
oktober-bulan-kesadaran-kdrt-tak-hanya-kekerasan-fisik-seperti-yang-diduga-dialami-lesti-kejora
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). (Sumber: pkbijateng.or.id)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Oktober diperingati sebagai bulan kesadaran kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau Domestic Violance Awareness Month (DVAM).

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bersama atas KDRT terhadap perempuan maupun laki-laki.

KDRT atau kekerasan domestik tidak hanya terjadi secara fisik namun juga emosional, seksual, dan finansial.

Contoh kekerasan secara fisik misalnya seperti yang diduga dialami penyanyi Lesti Kejora. 

Suami Lesti, Rizky Billar, diduga melakukan kekerasan secara fisik, sehingga membuat pelantun lagu "Kejora" itu dirawat di rumah sakit karena cedera di bagian kepala.

Baca Juga: Polisi Periksa Rizky Billar Kamis Ini atas Dugaan KDRT terhadap Lesti Kejora

Dalam banyak kasus, korban sulit menyadari dirinya telah menjadi korban KDRT.

Berikut ini bentuk kekerasan yang termasuk dalam kategori KDRT seperti dilansir dari Kompas.com:

Kekerasan Fisik

KDRT fisik bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan tingkatan, mulai dari ringan sampai sangat parah sehingga berisiko kematian. 

Beberapa bentuk kekerasan ini termasuk: 

  • Memegang dengan kasar 
  • Mendorong
  • Menampar 
  • Menyikut 
  • Memukul 
  • Penusukan 
  • Pembakaran 
  • Mengigit 
  • Pemerkosaan 
  • Membatasi kebutuhan fisik seperti tidur atau makanan 
  • Menolak untuk memenuhi kebutuhan seperti obat-obatan 
  • Mengunci korban di rumah 
  • Menghalangi bantuan ketika korban sakit/cedera

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Bakal Diperiksa Buntut Prank KDRT, Polisi: Mengarah Pidana

Kekerasan Emosional

Kekerasan emosional sering kali sulit dikenali, karena tidak meninggalkan bekas luka fisik di tubuh. 

Tindakan ini bertujuan merusak kesejahteraan emosional dan psikologis kita dengan berbagai cara, di antaranya gaslighting atau memanipulasi perasaan korban, mencaci-maki, mempermalukan, merendahkan atau menghancurkan harga diri lewat kata-kata maupun tindakan. 

Permintaan dan kebutuhan yang terus-menerus diabaikan juga bisa menjadi bentuk KDRT emosional. 

Kekerasan emosional juga termasuk tindakan pasangan yang kerap mempertanyakan kemampuan diri atau menggunakan paksaan yang merusak kondisi emosional kita.


Kekerasan Finansial

KDRT dalam bentuk finansial terjadi ketika pasangan menggunakan pengaruhnya atas sumber daya ekonomi dalam hubungan untuk menindas kita. 

Bisa juga dilakukan dengan membatasi atau menolak memberikan akses pada keuangan, yang seharusnya menjadi hak kita.

Pasangan yang menghilangkan kemampuan kita mendapatkan uang dengan melarang dan menyabotase pekerjaan juga termasuk pelaku kekerasan ini. 

Jenis kekerasan domestik ini juga bisa terjadi ketika terjadi penyalahgunaan keuangan karena menghabiskan dana yang dialokasikan untuk kebutuhan rumah tanga yang penting.

Misalnya, biaya hidup rumah tangga yang habis untuk judi online atau pengeluaran tidak penting lainnya.

Baca Juga: Anaknya Dapat KDRT dari Rizky Billar, Begini Respons Orang Tua Lesti Kejora

Isolasi

Isolasi adalah bentuk unik dari KDRT yang dapat dilakukan pelaku namun juga oleh korban, dengan alasan tertentu. 

Pasangan berusaha mempertahankan kendalinya sehingga menjauhkan kita dari keluarga, sahabat atau relasi lainnya yang mungkin memberikan nasihat atau perlindungan yang diperlukan. 

Pelaku akan mengawasi kita sehingga tidak memiliki hubungan dengan orang lain dan menjadikan dirinya sebagai satu-satunya orang di hidup kita.

Dalam sejumlah kasus, korban KDRT juga cenderung menghindari interaksi karena takut dan malu.

Stalking 

Stalking alias menguntit adalah bentuk KDRT emosional dan psikologis yang parah, umumnya korbannya adalah wanita. 

Perilaku ini akan membuat korban ketakutan akan ancaman fisik yang akan diterimanya, sahabat, keluarga atau orang lain di sekitarnya. 

Stalking juga bisa terjadi ketika muncul teror seperti mengawasi dari kejauhan, membobol rumah, mengikuti korban melalui kegiatan sehari-hari, dan sebagainya.

Baca Juga: KPI Apresiasi Langkah Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar: KDRT Harus Diungkap ke Publik!

Koalisi Nasional Anti KDRT di Amerika Serikat pertama kali memunculkan momen peringatan kesadaran KDRT pada tahun 1981. Saat itu, perayaannya hanya satu hari yang disebut sebagai Hari Kesatuan.

Kemudian peringatan kesadaran KDRT berkembang menjadi satu minggu. Pada tahun 1989, bulan Oktober dideklarasikan sebagai bulan kesadaran KDRT. 

Bulan kesadaran KDRT dijadikan perayaan untuk menghormati para korban KDRT, memberikan semangat pada para penyintas dan mengajarkan pencegahan.

Baca Juga: KPI Pusat Tegas Larang Pelaku KDRT Muncul di TV dan Radio


 



Sumber : Kompas TV, Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x